kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pefindo turunkan peringkat Bank Sumut


Kamis, 13 November 2014 / 17:34 WIB
Pefindo turunkan peringkat Bank Sumut
ILUSTRASI. radang sendi pada lansia


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) kembali menurunkan rating perusahaan PT Bank Pemerintah Daerah Sumatra Utara (Bank Sumut). Penurunan peringkat ini terutama dipicu oleh melemahnya kualitas aset bank dengan kode saham BSMT yang berdampak pada profil rentabilitas bank.

Hotma parulian Manalu, analis Pefindo mengungkapkan, Pefindo menurunkan rating bank dengan kode saham BSMT dari idA+ menjadi idA pada penilaian per September 2014. Selain lemahnya kualitas aset, diturunkannya peringkat Bank Sumut juga lantaran pertumbuhan kredit dan pendanaan BSMT mengalami stagnasi pada tahun-tahun terakhir ini.

Hotma menuturkan, dalam pemantauan posisi tahunan pada Maret 2014, Pefindo sudah melihat bahwa menurunnya kualitas aset yang dialami Bank Sumut cukup signifikan.

Contohnya, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) pada 2013 naik menjadi 3,8% dibandingkan posisi 2012 yang sebesar 3%.

"Sedangkan posisi NPL Bank Sumut pada Maret-2014 saat Pefindo melakukan review tahunan, juga kembali meningkat menjadi 4,8%. Ini cukup signifikan," kata Hotma di Jakarta, Kamis (13/11).

Pada penilaian tahunan itu, Pefindo pun memberikan outlook negatif terhadap kinerja BSMT. Hal ini dikarenakan Pefindo ingin melihat dan memberikan kesempatan kepada Bank Sumut untuk mengatasi permasalahannya.

Penilaian Pefindo terhadao Bank Sumut cukup pesimis, lantaran memburuknya kualitas aset BSMT. Di samping karena faktor ekonomi, juga disumbang oleh kekosongan manajemen yang terjadi cukup lama yaitu sejak akhir 2012. 

"Meskipun saat ini sudah ada beberapa posisi manajemen yang terisi kekosongannya, tapi posisi Direktur Utama sampai sekarang belum ada yang mengisi. Jadi kami melihat bahwa kekosongan posisi manajemen dan direksi yang cukup lama ini, cukup berpengaruh terhadap kinerja bank pada saat itu dan pada akhirnya pada 2014, terjadi peningkatan NPL yang signifikan," jelas Hotma.

Hotma merinci, posisi NPL Bank Sumut per Juni-2014, juga mengalami peningkatan sampai sekitar 5,5% yang artinya sudah melebihi batas ketentuan di 5%. Meski menurunkan rating, namun Pefindo mengganjar outlook stabil terhadap kinerja Bank Sumut kedepannya. 

Hal ini lantaran, BSMT dalam jangka waktu menengah akan tetap berada pada rating idA. Sebab, penyelesaian permasalahan khususnya kualitas aset Bank Sumut mungkin akan memakan waktu yang relatif lama, karena secara internal Bank Sumut belum pernah melakukan penghapusan atau write off terhadap NPL. 

Selain itu, menurut Pefindo, di Bank Sumut tidak ada aturan yang jelas mengenai restrukturisasi utang. Sehingga, Bank Sumut akan membutuhkan waktu lebih lama lagi untuk melakukan perbaikan kualitas aset. 

Selain menurunkan rating Bank Sumut, Pefindo juga menurunkan outstanding obligasi III/2011 menjadi idA dari sebelumnya idA+. Sehingga, pada saat yang bersamaan, peringkat obligasi subordinasi I/2011 turun menjadi idA- dari sebelumnya idA. 

Hotma bilang, faktor yang mendukung peringkat BSMT adalah posisi bisnis yang kuat pada pasar captive bank di provinsi Sumatera Utara dan rentabilitas yang kuat. Sementara itu, faktor yang membatasi peringkat adalah permodalan bank yang moderat dan juga kualitas aset yang lemah. 

Lebih lanjut Hotma menambahkan, peringkat dapat dinaikkan jika BSMT mampu memperkuat posisi bisnis perusahaan secara signifikan dan konsisten dan pada saat yang sama bank mampu memperbaiki kualitas aset dan juga profitabilitasnya. Peringkat Bank Sumut dapat diturunkan jika indikator permodalan bank dan juga likuiditasnya memburuk.

"Peringkat juga dapat diturunkan, jika kualitas aset bank mengalami penurunan yang signifikan," ucap Hotma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×