Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski ada pandemi Covid-19, industri asuransi umum mencatatkan kenaikan jumlah aset selama enam bulan tahun ini. Kenaikan itu ditopang pertumbuhan aset investasi dan bukan investasi.
Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sampai Juni 2020 nilai aset industri asuransi umum Rp 163,05 triliun atau naik 7,65% dibandingkan realisasi tahun lalu Rp 151,45 triliun. Dari situ, aset investasi dan bukan investasi masing - masing tumbuh 3,11% yoy dan 12,06% yoy.
Kenaikan itu, juga dialami pemain asuransi. PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) mempunyai aset senilai Rp 4,01 triliun hingga Juni 2020. Nilai itu naik 10,77% dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu yakni Rp 3,62 triliun.
Baca Juga: Tunjang bisnis multifinance, Sinar Mas Multiartha terbitkan obligasi Rp 250 miliar
Presiden Direktur Aswata Christian Wanandi bilang, kenaikan tersebut didorong kenaikan aset reasuransi menjadi Rp 1,65 triliun. Pada Juni 2019 lalu, aset reasuransi Aswata masih di posisi Rp 1,34 triliun.
"Adanya kenaikan klaim dan bisnis properti juga naik sehingga porsi reasuransi juga ikut naik," kata Christian kepada Kontan.co.id, Rabu (19/8).
Dengan realisasi itu, ia optimistis nilai aset perusahaan kembali naik. Sebab, proyeksi itu didorong oleh bisnis asuransi properti dan engineering yang bakal menanjak ke depan.
Baca Juga: AAUI: POJK 39/2020 berpotensi kikis neraca reasuransi nasional
Aset PT Asuransi Bintang Tbk juga terkerek. Hingga Juni 2020, aset perusahaan naik 3,62% yoy menjadi Rp 888,62 miliar. Direktur Utama Asuransi Bintang HSM Widodo bilang pihaknya akan terus mengontrol aspek solvabilitas dan akseptasi agar aset tetap terjaga.