kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Meski Pelaku Usaha Turun, Amvesindo Catat Peningkatan Aset Modal Ventura pada 2022


Senin, 06 Maret 2023 / 19:46 WIB
Meski Pelaku Usaha Turun, Amvesindo Catat Peningkatan Aset Modal Ventura pada 2022
ILUSTRASI. Pejalan kaki melintas dekat panduk modal Ventura di Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Modal Ventura untuk Start-up Indonesia (AMVESINDO) mencatat kinerja industri modal ventura tahun 2022, di mana terdapat peningkatan aset secara konsisten yang mencapai total Rp 25 triliun pada akhir tahun 2022 sebagai gabungan aset Perusahaan Modal Ventura (PMV) konvensional dan PMV syariah. 

Aset tersebut mengalami peningkatan dari Rp 23,73 Triliun pada kuartal III tahun 2022.

Ketua Umum AMVESINDO Eddi Danusaputro mengatakan, kinerja tersebut cukup memberi tanda positif di tengah tech winter dan jumlah perusahaan modal ventura yang menurun di tahun 2022 serta perusahaan modal ventura di daerah (luar DKI Jakarta) masih lebih banyak melakukan praktik pembiayaan usaha produktif atau productive loan dibandingkan penyertaan ekuitas atau equity participation.

Baca Juga: MUFG dan Danamon Bentuk Perusahaan Modal Ventura Garuda Fund

"Kenaikan aset ini merupakan kelanjutan dari kenaikan aset yang konsisten sejak tahun 2020, baik kategori perusahaan modal ventura konvensional," kata Eddi dalam keterangan resminya, Senin (6/3).

Eddi menerangkan, peningkatan aset industri modal ventura sepanjang tahun 2022 didorong oleh kenaikan pada aset lancar, yang merupakan kontribusi dari pertumbuhan penyertaan ekuitas sejak tahun 2020 hingga tahun 2022 sebesar 56,4%.

"Faktor lain yang memberi kontribusi adalah Penyertaan Melalui Pembelian Obligasi Konversi sebesar 8,12% dan Pembiayaan Usaha Produktif sebesar 7,05% juga menunjukkan proporsi terbesar pembiayaan kegiatan usaha masih didominasi oleh pembiayaan usaha produktif dibandingkan dengan produk pembiayaan lain," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×