Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut akan melakukan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Dalam keterangannya, Minna Padi berencana untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 5 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 25 per lembar saham.
Artinya, jika memakai asumsi harga saham perseroan yang saat ini berada di level Rp 1.410, maka perusahaan sekuritas bersandi saham PADI tersebut akan mendapatkan sekitar Rp 7 triliun dari hasil penerbitan saham baru.
Menanggapi hal tersebut, Head of Strategic and Corporate Planning Minna Padi, Harry Danardojo mengungkapkan pihaknya hanya menargetkan sebesar Rp 4,5 triliun dari rights issue tersebut. Nantinya, dana ini akan digunakan perseroan untuk melancarkan proses akuisisi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.
"Memang kami buat maksimal Rp 7 triliun. Namun yang akan kita terbitkan kemungkinan besar senilai Rp 4,5 triliun," ujar Harry kepada KONTAN, Senin (16/10) malam.
Lebih lanjut, dalam HMETD kali ini Harry mengungkap porsi saham yang akan terdelusi antara lain saham milik Setiawan Ichlas. Hanya saja untuk besaran persisnya, Harry belum dapat menjabarkan secara rinci.
"Pak Setiawan yang akan berkurang (sahamnya) setelah placement, namun akan naik lagi secara proporsional setelah rights issue. Posisi kepemilikan di PADI sedang dikonsolidasikan saat ini," ungkapnya.
Sebagai tambahan informasi, saat ini porsi kepemilikan saham PADI antara lain sebesar 13,3% dipegang oleh Setiawan Ichlas, kemudian 11,8% dipegang oleh Eveline Listijosuputro, Henry Kurniawan Latief 0,2% dan masyarakat sebanyak 74,7%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News