Reporter: Ahmad Febrian, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang, Tendi Mahadi, Yuwono Triatmodjo | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengejar target, PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) bersiap memburu pendanaan untuk mengakuisisi Bank Muamalat Indonesia. Perusahaan sekuritas ini sudah meneken perjanjian untuk menjadi pembeli siaga penerbitan saham baru (rights issue) Bank Muamalat Indonesia.
Penerbitan saham baru Muamalat itu yang akan menjadi kendaraan PADI masuk ke bank syariah tersebut. Cuma persoalannya, dana Minna Padi butuh dana besar.
Kemarin, Minna Padi mengumumkan rencana rights issue untuk mencari sumber pendanaan. PADI akan menerbitkan sebanyak banyaknya 5 miliar saham baru.
Dari perolehan hasil rights issue tersebut, Minna Padi akan mengalokasikan sekitar Rp 4,5 triliun untuk diinjeksikan ke Bank Muamalat lewat menjadi pembeli siaga rigtis issue Bank Muamalat. Dari aksi itu, PADI minimal akan memiliki 51% saham Bank Muamalat.
Apabila memakai asumsi harga saham PADI, kemarin, di level Rp 1.410, dari aksi rights issue ini PADI akan terkumpul dana hingga Rp 7 triliun. Tapi Harry Danardojo, Head of Strategic and Corporate Planning PADI kepada KONTAN menyatakan, dana yang dibidik PADI dari penerbitan saham baru tersebut mencapai Rp 4,5 triliun.
Manajemen PADI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan rights issue pada 22 November mendatang. Ditargetkan, pada kuartal II-2018, rights issue PADI sudah bisa terlaksana.
Rights issue PADI tersebut menjadi pintu bagi investor yang ingin masuk menjadi pemegang saham Bank Muamalat secara tidak langsung.
Seperti pernah diungkapkan Harry dan Setiawan Ichlas, selaku pemegang saham PADI kepada KONTAN, Kamis pekan lalu (12/10), calon investor Bank Muamalat akan menginjeksikan dananya melalui pembelian saham PADI. Harry menyebutkan, Ilham Habibie, perusahaan dana pensiun (dapen) dan international sovereign fund bakal menjadi pemegang saham PADI.
Apabila PADI bisa menguasai 51% saham Bank Muamalat, Setiawan menjanjikan PADI akan menghibahkan 2,5% saham Bank Muamalat kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan 1%-1,5% bagi Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Asabri mungkin ikut
PADI belum mengungkapkan identitas dana pensiun yang bakal mereka gandeng untuk masuk ke Bank Muamalat. Namun, kabar yang sampai kepada KONTAN menyebut, salah satu dapen yang akan membeli saham PADI adalah PT Asabri.
Kepada KONTAN, Direktur Asabri, Hari Setianto tidak menampik kabar tersebut. Ia menyatakan kemungkinan ikut berpartispasi di Bank Muamalat sedang dalam pengkajian. "Asabri berusaha untuk memastikan investasinya memperhatikan faktor environmental, sosial, dan governance," terang Hari kepada KONTAN.
Sumber lain KONTAN juga menyebutkan, langkah PADI masuk Bank Muamalat bukannya tanpa pesaing. Ada calon investor lain yang berminat. Sumber tersebut membisikkan bahwa Kementerian BUMN kabarnya akan mendorong BUMN masuk ke Bank Muamalat melalui PT Bahana Sekuritas.
Cuma, hingga berita ini naik cetak, KONTAN belum berhasil mendapatkan konfirmasi dari Bahana. Aloysius Ro, Deputi Kementerian BUMN menyatakan dirinya belum mendengar sama sekali terkait rencana tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News