Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank dengan kategori KBMI 1 atau Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti di tanah air terus menunjukkan peningkatan modal inti pada sepanjang semester-I 2025, meski rata-rata hanya tumbuh satu digit secara tahunan (YoY).
PT Bank Of India Indonesia Tbk salah satunya. Modal inti Bank India Indonesia bertumbuh, 3,96% year-on-year (YoY) per Juni 2025. Hingga akhir semester-I 2025 ini, dicatat modal inti bank ini sebesar Rp 3,38 triliun. Padahal Juni periode tahun 2024 lalu, masih sebesar Rp 3,25 triliun.
Mengenai hal ini, Direktur Operasional sekaligus Sekretaris Perusahaan Bank India Indonesia Carolina Dina Rusdiana menyampaikan bahwa pihaknya memastikan struktur permodalan Bank sedang berada pada level yang sehat dan pula berada di atas ketentuan modal minimun yang ditetapkan oleh regulator. Sebagaimana yang diketahui, berdasarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) syarat minimum modal inti sebesar Rp 3 triliun.
Carolina menyampaikan bahwa Bank India Indonesia, sebagaimana perusahaan terbuka, akan terus senantiasa menyampaikan informasi kepada publik apabila terdapat rencana aksi korporasi, termasuk aksi korporasi penambahan modal.
Baca Juga: BI dan Kemenkeu Bidik Indonesia Peringkat Pertama Keuangan Syariah di Dunia
“Sebagai perusahaan terbuka, kami akan menyampaikan informasi kepada publik apabila terdapat rencana aksi korporasi. Saat ini, kami tetap terbuka terhadap berbagai opsi strategis untuk memperkuat permodalan apabila dibutuhkan ke depan, sejalan dengan strategi pengembangan bisnis bank,” kata Carolina kepada Kontan, Selasa (12/8).
Menurut Bank India Indonesia kecukupan modal memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung kemampuan bank menyalurkan kredit secara berkelanjutan. Carolina menyebut, modal yang kuat tidak hanya menjadi buffer dalam menghadapi risiko, tetapi juga menjadi dasar pertumbuhan bisnis yang sehat dan prudent.
“Dengan tingkat permodalan yang memadai, saat ini kami memiliki ruang yang cukup untuk melakukan ekspansi kredit, khususnya ke sektor-sektor produktif dan sektor umkm dengan tetap menjaga dan memperhatikan kualitas kredit yang diberikan,” tegasnya.
Ke depan, dengan struktur permodalan yang dinilai masih sehat ini, Bank India Indonesia bakal terus fokus pada pertumbuhan kredit yang sehat, termasuk peningkatan kualitas aset, pengembangan layanan digital untuk memperkuat pertumbuhan pendanaan dan nasabah korporasi dan individu, serta ekspansi yang selektif di sektor sektor yang masih potensial untuk tumbuh.
“Ke depan, kami akan melanjutkan strategi pertumbuhan yang berorientasi pada kehati-hatian (prudential banking) dan keberlanjutan (sustainable growth), dengan tetap memperhatikan dinamika pasar dan regulasi yang berlaku di Indonesia,” pungkas dia.
Sebagai informasi Bank India Indonesia membukukan laba bersih sebesar Rp 33,19 miliar pada semester I-2025, turun 4,8% YoY dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 34,86 miliar. Ada pun penyaluran kredit naik 2,2% YoY menjadi Rp 4,11 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) pun juga meningkat 6,7% YoY menjadi Rp 3,31 triliun.
Pendapatan bunga Bank India Indonesia naik menjadi Rp 219,23 miliar hingga Juni 2025, meningkat 8,4% YoY dari Rp 202,26 miliar pada semester I-2024. Sementara itu, pendapatan bunga bersih tercatat Rp 144,46 miliar, naik dari Rp 135,95 miliar.
Baca Juga: IWF Akan Gelar Konferensi Tahunan 2025, Ini Tujuannya
Selanjutnya: Ini Langkah Memilih Perlengkapan Outdoor Premium agar Tahan Lama
Menarik Dibaca: Ini Langkah Memilih Perlengkapan Outdoor Premium agar Tahan Lama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News