Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Heru menggarisbawahi bahwa pengertian digital banking dan bank digital berbeda. Digital banking adalah pergeseran operasional dan layanan bank tradisional menjadi digital. Sementara bank digital adalah bank yang lahir dengan operasional secara digital tanpa perlu kantor cabang fisik.
"Saat ini belum ada bank yang betul-betul lahir sebagai bank digital. Kalau ada yang mau dirikan bank digital tidak perlu ada kantor cabang, cukup satu kantor pusat saja tetapi modalnya minimum harus Rp 10 triliun. Atau mereka bisa mengambil alih bank yang sudah ada tetapi tentu harus mengambil dengan seluruh ekosistem yang ada. Kalau buat baru modalnya besar karena mereka harus membangun ekosistem baru," jelas Wimboh.
PT Bank Jago Tbk salah satu bank yang bakal jadi bank digital. Bank ini berhasil menambah modal lewat rights issue pada Maret lalu yang membuat modal inti perseroan naik menjadi Rp 7,97 triliun per akhir kuartal I 2021, naik dari Rp 1,06 triliun pada Desember 2020.
Baca Juga: Bank yakin fee based income akan tumbuh positif pada tahun ini
Lewat aksi korporasi itu, Sovereign Wealth Fund asal Singapura, GIC Private Limited, masuk menjadi pemegang saham Bank Jago. Perusahaan ini merogoh Rp 3 triliun untuk membeli saham Bank Jago sehingga kepemilikannya menjadi 9,12%.
Dompet Karya Anak Bangsa (Gojek) menggenggam kepemilikan 21,41%, PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) 29,81%, dan Wealth Track Technology (WTT) 11,69%.
Dengan modal inti Rp 7,97 triliun, Bank Jago sudah memenuhi calon aturan modal bank digital itu. Sebab, bank ini merupakan hasil konversi dariĀ bank tradisional. Saat ditanya apakah ada rencana tambah modal lagi, Tjit Siat Fun Direktur Kepatuhan Bank Jago tidak memberi jawaban.
Selain Bank Jago, ada beberapa bank lain yang juga mengajukan jadi bank digital seperti Bank BCA Digital dan Bank BRI Agro. Namun, kedua bank ini merupakan kelompok usaha bank sehingga cukup memenuhi modal minimal Rp 1 triliun. Per Maret 2021, modal inti Bank BCA Digital tercatat sebesar Rp 1,36 triliun.