Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Platform fintech peer to peer (P2P) lending Modal Rakyat mencatat kinerja yang stabil, terlihat dari penyaluran pendanaan sepanjang tahun 2023.
Chief Executive Officer (CEO) Modal Rakyat, Christian Hanggra mengatakan pihaknya berhasil menyalurkan pendanaan sebesar Rp 1,4 triliun sepanjang tahun 2023.
“Kita sudah berhasil mendanai hampir Rp 1,4 triliun pada mitra-mitra kita, dan juga direct financing to borrower. Segmennya lebih ke SMB (small, medium-sized business). Bentuknya banyak yang didanai itu di segmen perdagangan dan logistik, serta e-commerce,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Senin (22/1).
Baca Juga: Fintech GandengTangan Salurkan Pendanaan Rp 40 Miliar di Jawa Timur Sepanjang 2023
Christian menyebutkan, di awal tahun 2024 ini Modal Rakyat telah menyalurkan pendanaan sebesar Rp 30 miliar (year to date/Ytd). Sementara itu, di tahun ini pihaknya optimistis mampu meningkatkan penyaluran.
“Target (pendanaan) di tahun ini Rp 1,8 triliun. Di awal tahun ini kita sudah memberikan pendanaan di hari ini Rp 30 miliar untuk tahun 2024. Year to date dari Januari awal sampai hari ini,” sebutnya.
Christian mengungkapkan, tingkat kredit macet alias Tingkat Wanprestasi 90 hari (TWP90) berada di level yang terjaga. Menurutnya, kredit macet ini kebanyakan disebabkan oleh segmen korporat.
Baca Juga: Direksi dan Komisaris Bank Pesta Bonus Jumbo
“TWP 90 selama ini masih terjaga, di angka 2% sampai 3%. Kita lebih mayoritas karena segmennya korporat, maka (kredit macet) dari korporat. Kami (sektor) produktif bukan cashloan,” ungkapnya.
Namun, bila merujuk pada laman Modal Rakyat, Tingkat Keberhasilan 90 Hari (TKB90) berada di level 95,95%, artinya rasio TWP90 perusahaan berada di level 4,05%. Ini hampir mendekati ambang batas yang ditetapkan regulator sebesar 5%.
Christian menuturkan, pihaknya telah merancang strategi untuk menekan rasio kredit macet yang bakal dilancarkan pada tahun ini. Di antaranya, memperkuat asesmen pada peminjam (borrower).
Baca Juga: OJK Hentikan 1.484 Bisnis Keuangan Ilegal, Cek Daftar Pinjol Legal & Ilegal
“Akan lebih kita perkuat lagi tentunya di supplier ataupun mitra strategis borrower. Karena kita lebih ke invoice financing ataupun PO financing. Jadi, asesmen bohir dan asesmen supplier yang akan kita juga fokuskan,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News