kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Modal ventura milik bank ramai-ramai incar fintech, ini sebabnya


Kamis, 09 Mei 2019 / 17:45 WIB
Modal ventura milik bank ramai-ramai incar fintech, ini sebabnya


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus memperluas lini bisnis di jasa keuangan. Terbaru PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk akan membentuk perusahaan baru yakni perusahaan modal ventura. Sebelumnya tiga bank besar lainnya sudah memiliki anak perusahaan yang bergerak di industri modal ventura.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk punya Mandiri Capital Indonesia. Juga ada PT Bank Central Asia Tbk memiliki Central Capital Indonesia. Adapun bank dengan aset nomor wahid, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk memiliki BRI Ventures.

Ketua Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo), Jefri R. Sirait melihat berbondong-bondongnya perbankan masuk ke lini bisnis modal ventura sebagai langkah konglomerasi di bidang keuangan. Sebelumnya perbankan sudah memiliki bisnis dana pensiun, multifinance dan asuransi. 

Lewat anak usaha modal ventura, perbankan bisa menggarap calon nasabah yang tidak bankable dan visible. Sehingga masih bisa meningkatkan keuntungan dari nasabah yang selama ini tidak bisa ditangkap.

"Setiap modal ventura memiliki fokus masing-masing. Investment mereka banyak di tempatkan ke fintech sebab bagus untuk industri keuangan. Misalnya investasi ke payment gateway, dompet digital, peer to peer, dan payment. Sehingga perbankan bisa lebih leluasa menghadapi persaingan saat ini dan akan menjadi bisnis yang berkelanjutan," ujar Jefri kepada Kontan.co.id pada Kamis (9/5).

Selain itu, fintech yang akan diakuisisi mampu melengkapi dan mempercepat bisnis lantaran berbasis teknologi. Meski saat ini modal ventura milik perbankan fokus memberikan pendanaan ke fintech, Jefri melihat ke depannya bisa me nyasar start up lainnya yang lebih luas.

"Misalnya saat ini perbankan memberikan kredit untuk infrastruktur, lalu mereka juga investasi di start up supply chain. Sehingga debitur mereka tidak akan lari ke mana-mana, mereka mendapatkan pinjaman dari bank sekaligus dapat fasilitas dari start up supply chain," jelas Jefri.

Asal tahu saja, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Maret 2019 mencatatkan pendanaan yang sudah dilakukan perusahaan modal ventura sebesar Rp 8,87 triliun. Nilai ini tumbuh 19,22% year on year (yoy) menjadi Rp 7,44 triliun dibandingkan posisi yang sama tahun lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×