kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Modal ventura tetap aktif suntik dana segar ke startup di tengah pandemi


Minggu, 13 September 2020 / 17:55 WIB
Modal ventura tetap aktif suntik dana segar ke startup di tengah pandemi
ILUSTRASI. Minat modal ventura menyuntik modal segar ke startup di Indonesia masih besar di tengah pandemi corona.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat investor menyuntik modal segar ke startup di Indonesia masih besar di tengah pandemi corona. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, penyaluran pendanaan modal ventura hingga Juli 2020 senilai Rp 12,66 triliun. Nilai itu tumbuh 19,21% year on year (yoy) dibandingkan Juli 2019 senilai Rp 10,62 triliun.

Bila dirinci, penyertaan saham tumbuh 41,53% yoy dari Rp 1,83 triliun menjadi Rp 2,59 triliun hingga tujuh bulan pertama 2020. Adapun obligasi konversi tumbuh 5,69% yoy dari Rp 510 miliar menjadi Rp 5,39 miliar per Juli 2020.

Kinerja modal ventura masih didominasi pembiayaan bagi hasil senilai Rp 9,53 triliun pada Juli 2020. Nilai itu tumbuh 15,24% yoy dibandingkan Juli 2019 senilai Rp 8,27 triliun.

Salah satu perusahaan modal vebtura yang masih aktif berinvestasi di startup ialah Accelerating Asia. Modal ventura yang berbasis di Singapura ini baru saja menyuntik dana pra-Series A untuk startup Indonesia yakni KaryaKarsa dan MyBrand.

Baca Juga: Dorong penyaluran kredit saat pandemi, perbankan gandeng fintech

Kedua startup itu masuk kedalam program akselerator akselerator modal ventura itu. Pada tahap awal, kedua startup itu mendapatkan masing-masing pendanaan senilai S$ 50.000. Bila mampu memiliki kinerja baik, maka Accelerating Asia bakal menambah suntikan dana hingga S$ 150.000.

“Kami memperkuat kembali kehadiran kami di Indonesia lewat upaya-upaya rekrutmen kami, talenta dari startup-startup kami ditempatkan dengan baik untuk memberikan keuntungan kepada para investor.  Kami yakin mereka bisa menjadi bagian dari solusi untuk mengatasi masalah-masalah yang lebih besar di dunia pasca COVID-19 ini,” kata Co-Founder Accelerating Asia, Craig Dixon.

Menurutnya, ekosistem Asia menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang bertahap dari pandemi dengan tingkat investasi yang meningkat di sektor-sektor seperti agritech, e-commerce, fintech dan kesehatan, menciptakan tingkat optimisme menuju Q3 2020.

Asal tahu saja, KaryaKarsa yang memiliki lebih dari 7.000 kreator konten di platform mereka dengan tingkat pemasukan lebih dari US$ 200.000 dari para kreator sejak Oktober 2019.

Sedangkan MyBrand adalah marketplace sosial khusus makanan yang menyediakan platform berbasis aplikasi yang terintegrasi untuk bisnis kuliner rumahan dan brand cloud kitchen untuk menjangkau massa yang lebih luas.

Baca Juga: Dongkrak UMKM untuk naik kelas, Jabar Ventura gandeng Kaya.id

Chief Executive Officer PT Mandiri Capital Indonesia Capital Eddi Danusaputro menyatakan, investasi yang diberikan merupakan pendanaan seri A. Investasi itu dilakukan bersama dengan modal ventura dan investor lainnya.

Kami sudah invest ke startups (fintech) baru tapi belum umumkan. Tunggu saja. Sedang penjajakan ke satu lagi untuk pendanaan pra-series A,” ujar Eddi kepada Kontan.co.id pada Minggu (13/9).

Asal tahu saja, pendanaan seri A berkisar US$ 3 juta hingga US$ 10 juta. Sayangnya, Eddi tidak mau membocorkan nama dan sektor yang digarap oleh fintech tersebut. Namun sebelumnya, anak perusahaan PT Bank Mandiri Tbk (Persero) ini tertarik pada fintech yang menjalankan bisnis insurtech dan remittance.

“Saat Covid-19 ini, Mandiri Capital masih merasa startups yang bagus dan inovatif mestinya bisa melewati pandemic. Justru saat pandemi ini, kita tahu mana yang bagus dan sustainable,” tambah Eddi.

Selain fintech, Mandiri Capital masih juga melirik start up yang memberikan solusi kepada para pelaku UKM. Lantaran memiliki peluang yang besar dan UKM berkontribusi besar bagi perekonomian Indonesia.

"Pada 2020 kami ada budget Rp 50 miliar untuk dua hingga tiga investasi baru. Juga menyiapkan dana Rp 50 miliar untuk pendanaan lanjutan," ujar Eddi.

Selain itu, Eddi bilang bakal menunda untuk meluncurkan venture fund senilai US$ 100 juta yang awalnya direncanakan pada kuartal kedua 2020. Ia berharap aksi korporasi ini bisa dilaksanakan di penghujung tahun.

Eddi menyebut Mandiri Capital telah mendanai ke 13 fintech yang ada di Indonesia. Adapun jumlah dana yang telah disalurkan lebih dari Rp 1 triliun. Fintech itu antara lain Mekari, Cashlez, Amartha, Yokke, Privyid, Pten, DAM, Moka, Koinworks, Investree, LinkAja, Crowde, dan Halofina.

Selanjutnya: Ada pandemi, Mandiri Capital tetap berinvestasi ke fintech

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×