kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Modalku Beberkan Tantangan Penyaluran Pembiayaan ke Sektor Produktif


Kamis, 17 April 2025 / 13:29 WIB
Modalku Beberkan Tantangan Penyaluran Pembiayaan ke Sektor Produktif
ILUSTRASI. Country Head Modalku Indonesia Arthur Adisusanto mengatakan salah satu tantangan penyaluran pembiayaan ke sektor produktif adalah dari sisi literasi keuangan.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending Modalku membeberkan tantangan dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor produktif, khususnya Usaha Kecil dan Menengan (UKM).

Country Head Modalku Indonesia Arthur Adisusanto mengatakan salah satu tantangan penyaluran pembiayaan ke sektor produktif adalah dari sisi literasi keuangan. Arthur menyebut banyak pelaku usaha yang belum benar-benar memahami manfaat fintech lending sebagai solusi pendanaan untuk mengembangkan usaha. 

"Oleh karena itu, masih banyak pelaku usaha yang ragu atau salah paham soal mekanisme pendanaan, biaya, dan cara mengelola modal dengan efektif," ujarnya kepada Kontan, Kamis (17/4).

Tantangan lainnya, bisnis UKM juga bersifat dinamis dan kerap menghadapi tantangan fluktuasi ekonomi yang memengaruhi daya beli, serta cash flow bisnis. Alhasil, faktor itu juga dapat meningkatkan potensi risiko kredit macet. 

Baca Juga: Pembiayaan Sektor Produktif Multifinance Tumbuh, Segini Targetnya di 2025

Meski demikian, Arthur mengatakan Modalku selalu menerapkan prinsip kehati-hatian (prudent) dengan manajemen risiko yang komprehensif dalam menyalurkan pendanaan ke sektor produktif.

Untuk meningkatkan penyaluran produktif, Modalku akan menerapkan sejumlah strategi. Salah satunya terus berupaya untuk melakukan inovasi dan mengembangkan produk demi menyesuaikan kebutuhan pasar, serta melihat peluang untuk memperluas jangkauan ke berbagai sektor ekonomi yang memiliki potensi pertumbuhan positif.

"Modalku juga akan melanjutkan dukungan bagi UKM yang telah dilayani, sekaligus membuka peluang bagi sektor-sektor potensial lainnya, seperti kemitraan strategis dengan partner/asosiasi yang membutuhkan akses pendanaan," tuturnya.

Lebih lanjut, Arthur menyampaikan Modalku memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung pertumbuhan sektor produktif, khususnya UKM. Modalku menyatakan tetap optimistis dapat meningkatkan jumlah penyaluran pendanaan ke sektor produktif pada tahun ini secara konsisten, dibandingkan dengan tahun lalu.

"Kami tentunya akan menjaga kesehatan portofolio agar tetap positif. Optimisme itu juga didasarkan pada potensi besar sektor produktif di Indonesia dan upaya berkelanjutan yang dilakukan Modalku," ungkapnya.

Hingga saat ini, Arthur mengatakan, Grup Modalku telah menyalurkan pendanaan lebih dari Rp 70 triliun melalui 5,2 juta transaksi untuk UKM di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Sebagai informasi, porsi penyaluran pembiayaan produktif fintech P2P lending makin jauh dari target yang dicanangkan dalam Roadmap Pengembangan dan Penguatan Industri Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) periode 2023–2028.

Dalam roadmap, target untuk porsi pembiayaan produktif mencapai 40%-50% dalam rentang waktu 2025 hingga 2026.

Jika ditelaah berdasarkan data statistik OJK, tercatat porsi pembiayaan fintech lending ke sektor produktif per Desember 2024 sebesar 30,19%, lalu menurun menjadi 26,55% per Januari 2025.

Baca Juga: AFPI: Literasi Jadi Tantangan Fintech Lending dalam Menyalurkan Pembiayaan Produktif

Selanjutnya: Manchester United vs Lyon: Prediksi Susunan Pemain, Jadwal, Link Streaming

Menarik Dibaca: Dorong Generasi Muda Berinovasi, Jawara L’Oréal Brandstorm 2025 akan Tanding di Paris

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×