Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI kembali mencatatkan kinerja positif hingga September 2024. Ini tercermin dari laba bersih BSI yang melesat 21,59% secara tahunan (YoY) selama periode tersebut.
Mengutip laporan keuangan publikasi (29/10), BSI mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp 5,1 triliun di September 2024. Periode sama tahun sebelumnya, laba BSI baru senilai Rp 4,2 triliun.
Baca Juga: BSI Siapkan Layanan Remittance di 12 Negara
Pertumbuhan laba tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan setelah distribusi bagi hasil. Di mana, peningkatannya sekitar 4,56% YoY menjadi Rp 13,45 triliun.
Tak hanya itu, beban operasional emiten berkode saham BRIS ini juga susut 8,26% YoY. Nilainya dari Rp 7,28 triliun menurun jadi Rp 6,68 triliun.
Adapun, salah satu yang menjadi penopang adalah turunnya beban pencadangan yang dilakukan BSI. Penurunan pada pos tersebut sekitar 25,44% YoY menjadi Rp 1,69 triliun.
Baca Juga: Bank Syariah Indonesia (BSI) Lahirkan Bibit Wirausaha Muda Unggulan Aceh
Dari sisi fungsi intermediasi, BSI telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 266,46 triliun. Angkanya mengalami peningkatan dari posisi akhir tahun 2023 yang senilai Rp 239,69 triliun.
Adapun, peningkatan pembiayaan tersebut juga diikuti dengan perbaikan kualitas kredit. Di mana, rasio non performing financing (NPF) Gross BSI membaik dari 2,21% menjadi 1,97%
Dengan pembiayaan tersebut, BSI semakin mengukuhkan sebagai bank syariah terbesar tanah air dengan aset Rp 370,72 triliun. Sebagai perbandingan, posisi akhir 2023, total aset BSI senilai Rp 353,62 triliun.
Baca Juga: BSI Catat Portofolio BSI Griya Mencapai Rp 55 Triliun per Agustus 2024
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dimiliki BSI pada periode yang sama senilai Rp 301,22 triliun. Kondisi tersebut sedikit memperketat likuiditas BSI dengam rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) dari 88,31% menjadi 88,59%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News