Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kembali melanjutkan kinerja moncer hingga Agustus 2024. Sebagai bank syariah terbesar di tanah air, laba BSI meningkat hingga 20,59% secara tahunan (YoY) pada periode tersebut.
Mengutip laporan bulanannya, BSI mencetak laba tahun berjalan sepanjang delapan bulan di 2024 senilai Rp 4,47 triliun. Sebagai perbandingan, pada periode sama tahun lalu, BSI baru mencatat laba senilai Rp 3,71 triliun.
Meski demikian, sumber laba dari pendapatan bagi hasil setelah distribusi atau pendapatan bunga bersih emiten berkode BRIS ini hanya naik tipis. Di mana, pertumbuhannya hanya sekitar 4,3% YoY menjadi Rp 11,78 triliun.
Baca Juga: Ramai-Ramai Saham Perbankan Menguat pada Awal Pekan Ini
Kondisi tersebut disebabkan oleh beban bagi hasil yang memang melonjak hingga 36,32% YoY menjadi Rp 5,17 triliun. Sementara, pendapatan bagi hasil yang dimiliki BSI hanya naik 12,34% YoY menjadi Rp 16,95 triliun.
Sementara itu, pendapatan operasional lainnya juga tercatat mengalami peningkatan hingga 28,92% YoY menjadi Rp 2,72 triliun. Pendapatan berbasis komisi tercatat menjadi kontributor utama senilai Rp 1,27 triliun.
Di sisi lain, kualitas kredit dari BSI tampaknya kian membaik tercermin dari beban pencadangan yang tampak menyusut. Pada periode Agustus 2024, beban pencadangan BSI tampak menurun sekitar 29,1% YoY menjadi Rp 1,47 triliun.
Baca Juga: Pemerintah akan Terbitkan ORI026 di Akhir September 2024
Untuk penyaluran pembiayaan sendiri, dalam periode delapan bulan, BSI mencatat telah mencapai Rp 260,6 triliun. Angka tersebut naik dari periode sama tahun lalu yang hanya senilai Rp 227,8 triliun.
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dimiliki BSI per Agustus 2024 telah mencapai Rp 297,78 triliun. Sebagai perbandingan, pada posisi Agustus 2023, DPK yang dimiliki oleh BSI senilai Rp 256,14 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News