kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

MTF: Kendaraan komersial penyumbang terbesar NPF


Senin, 16 November 2015 / 20:55 WIB
MTF: Kendaraan komersial penyumbang terbesar NPF


Reporter: Dina Farisah | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Rasio kredit macet atau non performing financing (NPF) sangat menjadi perhatian perusahaan pembiayaan. PT Mandiri Tunas Finance (MTF) lebih banyak menemukan kasus kredit macet pada kendaraan komersial.

Direktur Utama PT Mandiri Tunas Finance, Ignatius Susatyo Wijoyo mengatakan, rasio kredit macet atau non performing financing (NPL) Mandiri Finance hingga Oktober 2015 relatif terkendali di level 1,18%.

Menurutnya, penyumbang terbesar NPF berasal dari pembiayaan mobil komersial. Harga komoditas yang anjlok tajam selain melemahkan permintaan mobil komersial juga menyumbang kredit macet kepada anak usaha PT Bank Mandiri Tbk ini.

"Dari sisi NPF, 70%-nya disumbang oleh pembiayaan mobil komersial. Sisanya 30% berasal dari pembiayaan penumpang," tutur Susatyo.

Adapun sebaran wilayah penyumbang NPF adalah Sumatera dan Kalimantan. Hal ini tak dapat dipungkiri lantaran kedua wilayah tersebut merupakan daerah penghasil komoditas terbesar berupa batubara dan minyak kelapa sawit (CPO).

Pihaknya sudah mengamati tren kenaikan NPF pada kendaraan komersial sejak akhir tahun lalu. Sementara nasabah yang terjerat kredit macet merupakan perorangan, bukan dari perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×