kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Muamalat tambah modal dengan cara rights issue


Senin, 09 Oktober 2017 / 17:12 WIB
Muamalat tambah modal dengan cara rights issue


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa hari belakangan, santer terdengar rumor bahwa PT Bank Muamalat Indonesia Tbk sudah menjual sahamnya ke pihak-pihak tertentu. Kabar yang berembus, pihak yang membeli saham bank syariah ini adalah Grup Lippo. 

Terkait hal tersebut, Bank Muamalat membantahnya. Berdasarkan pernyataan resmi dari websitenya, Bank Muamalat mengakui memang merencanakan penambahan modal guna mendorong kinerja serta mendukung pertumbuhan bisnis di masa depan.

Rencana tersebut merupakan salah satu hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dihelat pada Rabu 20 September 2017 di Jakarta. Purnomo B. Soetadi, Plt. Direktur Utama Bank Muamalat menjelaskan, penambahan modal ini dilakukan bukan dengan cara menjual saham existing. Namun, dengan cara mengeluarkan saham baru (rights issue).

"Melalui proses HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) maka pemegang saham existing diberikan kesempatan untuk membeli saham baru tersebut. Dalam proses ini Bank Muamalat telah menandatangani perjanjian bersyarat (Conditional Share Subscription Agreement) dengan PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk sebagai pembeli siaga (stand by buyer)," jelas Purnomo.

Adapun proses menuju rights issue saat ini sedang berlangsung dengan tetap mengikuti ketentuan dari regulator.

Sementara itu, KH Ma'ruf Amin selaku Ketua Dewan Pengawas Syariah Bank Muamalat yang turut mengawal proses rights issue ini berharap, agar setiap prosesnya berjalan sesuai syariah dan sesuai dengan harapan umat.

“Insya Allah, Manajemen dan pemegang saham Bank Muamalat akan menjalankan proses rights issue ini dengan amanah dan sebaik-baiknya, demi kemajuan Bank Muamalat dan industri keuangan syariah di Indonesia,” kata Ma’ruf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×