kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Muliaman yakin memiliki kapasitas menjadi bos OJK


Kamis, 14 Juni 2012 / 15:19 WIB
Muliaman yakin memiliki kapasitas menjadi bos OJK
ILUSTRASI. Murah meriah, harga mobil bekas Daihatsu Ceria dari Rp 20 jutaan per akhir Mei 2021


Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Niat Muliaman D Hadad maju sebagai Kandidat Calon Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK-OJK) dipertanyakan anggota komisi XI. Maruarar Sirait, perwakilan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyoroti pencalonan Muliaman yang berselang tak lama setelah pencalonan Deputi Gubernur BI akhir tahun lalu.

"Waktu itu, saya diusulkan kembali menjadi anggota Dewan Gubernur BI, bukan mendaftar seperti untuk DK-OJK," kata Muliaman, Kamis (14/6). Menurut dia, baik ditempatkan di BI maupun lolos ke OJK, sama-sama memiliki tugas membangun industri jasa keuangan.

Muliaman menambahkan, anggota Dewan Gubernur BI juga mendukungnya untuk menjadi pimpinan OJK. "Apa saya mampu? Saya punya bekal untuk itu," kata dia.

Selain itu, Maruarar juga mempertanyakan tanggung jawab kerugian anak usaha Bank Indonesia, yaitu Bank Indover yang masih juga masih menyimpan sejumlah dana bank-bank pelat merah. Namun, Muliaman mengaku angka kerugian belum diketahui karena masih menunggu proses penyelesaian pengadilan Belanda.

Maruarar juga mempertanyakan perkembangan pembentukan aturan prinsip resiprokal dan multiple licensce di industri perbankan dalam negeri, terkait pembentukan kedaulatan industri perbankan nasional.

Menanggapi itu, Muliaman mengatakan resiprokal akan menjadi kebijakan tersendiri. Begitupula dengan juga perijinan berjenjang. "Saat ini sedang dirancang. Kita juga harus lihat kesiapan industri," jawab Muliaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×