Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Multifinance dengan bisnis utama pembiayaan alat berat mulai melakukan diversifikasi bisnis. Lewat diversifikasi bisnis pembiayaan di luar alat berat, multifinance berharap mampu mempertahankan target pencapaian pembiayaan.
Hal itupun diakui oleh Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno. Menurutnya, sektor pembiayaan lain yang dapat dibidik adalah pembiayaan modal kerja, pembiayaan kemaritiman, pembiayaan ekonomi kreatif seperti furniture dan batik atau tekstil. Hingga pembiayaan konstruksi.
"Pembiayaan ini paling cocok karena ada agunannya yakni bangunan dan tanah jadi lebih aman," kata Suwandi, Senin (30/11).
Di luar bisnis tersebut, multifinance juga dapat memanfaatkan kembali pembiayaan alat berat bekas. Sebab peluang pembiayaan alat berat bekas juga masih besar, khususnya di sektor perkebunan yang masih membutuhkan alat berat.
Meski begitu diakui Suwandi, diversifikasi bisnis di luar alat berat belum akan mengangkat sepenuhnya kinerja multifinance. Sebab tahun depan pembiayaan alat berat diprediksi masih akan terpangkas sekitar 15% hingga 20% dibandingkan pencapaian tahun 2014.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, pembiayaan alat berat sampai September 2015 tumbuh tipis, yakni 0,8% secara year on year (yoy) menjadi Rp 115,04 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News