kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Multifinance antusias garap dana tunai


Selasa, 01 September 2015 / 18:21 WIB
Multifinance antusias garap dana tunai


Reporter: Mona Tobing | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Mulai hari ini, perusahaan pembiayaan punya bisnis baru. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengizinkan multifinance memberikan pembiayaan tunai alias refinancing. Langkah ini dilakukan guna mendongkrak penyaluran pembiayaan multifinance yang melambat.

Hanya saja, kucuran dana tunai itu ada syaratnya. OJK memberi syarat refinancing hanya dapat diberikan kepada nasabah eksisting. Kemudian, besar plafon pembiayaan tidak lebih dari harga kendaraan yang diagunkan.

Toh begitu, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyambut baik pelonggaran ini.  Efrinal Sinaga, Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) bilang, banyak multifinance yang tertarik menggarap bisnis refinancing.

Refinancing bisa menjadi pilihan multifinance menjaga bisnis. Apalagi, bisnis refinancing telah diusulkan sejak 2012. Artinya, minat multifinance sudah cukup tinggi. "Kalau sekarang dilegalkan sudah pasti banyak yang berminat," ujar Efrinal, kemarin.

Aturan refinancing pun bisa mengangkat nilai penyaluran kredit multifinance pada semester II. "Saat ini masyarakat dan nasabah butuh kredit bukan hanya untuk kendaraan. Namun juga keperluan lain," ujar Efrinal.

Industri tertarik

Multifinance juga tidak akan kesulitan memberikan refinancing. Apalagi nasabah yang bisa digarap adalah nasabah eksisting sehingga history nasabah itu telah terdeteksi. Selain juga jaminan asset adalah kendaraan.

Efrinal mengingatkan, agar multifinance mempersenjatai diri dengan sistem internal yang kuat, seperti sistem IT dan standar nasabah. "Paling penting, hitung cermat aset yang diagunkan saat itu. Apakah nilainya masih sebanding dengan tenor pinjaman," kata Efrinal.

Ketertarikan industri untuk masuk bisnis refinancing diungkapkan Anta Winarta, Direktur Utama Bess Finance. Menurut dia, permintaan refinancing memang ada.

Bess juga berniat terjun ke bisnis ini. Apalagi saat ini, pembiayaan kendaraan bermotor dan mobil turun. Begitu juga dengan pembiayaan alat berat dan elektronik

"Jadi sangat bagus multifinance bisa menawarkan refinancing. Kalau ada kebijakan pro pasar sangat bagus dan membantu," kata Anta.

BII Finance juga tertarik menggarap bisnis refinancing kepada nasabah eksitingnya. Alexander, Direktur Utama BII Finance mengatakan, kelak tim marketing BII Finance pro aktif menawarkan kepada nasabah selama ini. Hanya saja, kapan akan realisasinya, Alexander masih menunggu kepastian surat edaran OJK.

Djaja Sutandar, Direktur Utama PT Wahana Ottomitra Multiartha (Wom Finance) juga mengaku berminat mencicip ceruk bisnis dana tunai tersebut.

Namun, perusahaan pembiayaan mengaku belum bisa menghitung potensi bisnis baru ini. Hanya saja, jika dilihat dari jumlah nasabah yang dimiliki multifinance sekitar 5 juta hingga 10 juta nasabah, diperkirakan hanya 10% saja yang bisa digarap.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×