kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Multifinance genjot utang ke bank asing


Sabtu, 19 Oktober 2013 / 10:00 WIB
Multifinance genjot utang ke bank asing
ILUSTRASI. Makanan yang Baik Dikonsumsi Penderita Darah Rendah


Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: A.Herry Prasetyo

JAKARTA. Demi menggenjot pembiayaan, perusahaan multifinance masih mengandalkan pinjaman perbankan, termasuk bank asing. Per Agustus 2013, multifinance meraih total pinjaman senilai Rp 227,82 triliun atau tumbuh 9% dibandingkan periode sama tahun lalu.

Multifinance makin rajin mengeduk utang dari bank asing. Per Agustus 2013, pinjaman multifinance pada bank asing mencapai Rp 79,7 triliun atau setara 34,98% dari total pinjaman. Jumlah tersebut juga meningkat 8,69% dibandingkan Juli 2013.

Sedangkan pendanaan dari bank lokal per Agustus tahun ini mencapai Rp 132,19 triliun setara 58%. Jumlah tersebut lebih rendah 0,44% dibandingkan pendanaan Juli 2013. “Selain dari bank lokal, kami membutuhkan dukungan bank asing,” kata Gunawan, Direktur Indomobil Finance.

Ini adalah kali keempat Indomobil meminjam dari bank asing. Mayoritas utang untuk membiayai kredit. Belum lama ini, Indomobil Finance memang mendapatkan pinjaman dari bank asing sebesar US$ 126 juta. “Pinjaman ini merupakan pinjaman sindikasi 14 bank,” tutur Gunawan.

Dia mengharapkan beban utang bank asing bisa lebih murah dibanding bank lokal. “Untuk fluktuasi kurs, kami menerapkan hedging demi meminimalkan risiko,” imbuh Gunawan.

Pemain lain yang getol meminjam ke bank asing adalah Federal International Finance (FIF). Jerry Fandy, Treasury & Finance Division Head FIF, mengatakan hingga kini porsi pinjaman dari bank asing sebesar 75%. Tahun ini, FIF dua kali meraih pinjaman bank asing. Yaitu, pada Maret lalu sebesar US$ 150 juta dan Mei lalu sebesar US$ 400 juta. “Pinjaman ini untuk modal kerja dan pembiayaan motor,” kata Jerry. Ke depan, FIF tetap membidik pinjaman dari lembaga asing karena jumlahnya bisa lebih besar ketimbang perbankan lokal.

Djap Tet Fa, Direktur Marketing FIF, menambahkan FIF selalu mendiversifikasi sumber pendanaan, dengan melihat cost of fund yang lebih murah. “Untuk antisipasi kurs, kami hedging 100% sehingga tidak ada risiko fluktuasi kurs dan suku bunga sudah fixed,” tambah dia.

Sedangkan Adira Finance tak terlalu ngotot meminjam bank asing. “Outstanding pinjaman Adira dari offshore di tahun ini sekitar Rp 3 triliun," kata Presiden Direktur Adira Finance, Willy Dharma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×