Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan pesat industri financial technology (fintech) telah menarik minat pemain multifinance. Beberapa multifinance bahkan telah berinvestasi di perusahaan fintech dengan menjadi lender atau pemberi pinjaman.
Sebanyak enam multifinance telah berinvestasi di PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran). Mereka adalah PT Mandiri Tunas Finance (MTF), PT Ciptadana Multifinance, PT Globalindo Multi Finance, PT Indosurya Inti Finance, PT Andalan Finance dan PT Saison Modern Finance.
Baca Juga: KoinWorks salurkan 30% dari total pinjaman ke luar Pulau Jawa
Chief Credit Officer & Co-Founder Akseleran Christopher Gultom mengaku bahwa Ciptadana Multifinance dan MTF baru saja masuk sebagai lender Akseleran. Biasanya, di tahap awal pemain multifinance hanya berinvestasi dalam jumlah kecil yaitu sekitar Rp 1 miliar – Rp 2 miliar per bulan.
“Investasi mulai dari nominal kecil itu sudah alami karena ini masih perkenalan. Kemudian bisa naik jadi Rp 2 miliar, Rp 3 miliar dan Rp 4 miliar kalau sudah nyaman,” kata Christopher di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Multifinance mulai berani berinvestasi dalam jumlah besar bahkan di angka Rp 7 miliar hingga Rp 15 miliar. Sampai saat ini lender institusi Akseleran masih berkontribusi 10% dari total pendanaan, sementara sisanya dari ritel. Harapannya, tahun depan porsi lender institusi meningkat jadi 30% dan 70% ritel.
Baca Juga: OJK: Potensi penyaluran fintech lending di luar Jawa masih besar
Dibandingkan ritel, cust of fund (beban dana) lender korporat dinilai lebih murah. Meski demikian ia berharap dua lender tersebut bisa berperan dalam meningkatkan inklusi keuangan di tanah air. Diketahui, Akseleran menargetkan penyaluran pinjaman Rp 1 triliun - Rp 1,1 triliun di 2019.
PT Mitrausaha Indonesia Grup atau Modalku telah bekerjasama dengan Indosurya Finance. Menurut Co-Founder dan CEO Modalku Reynold, kerja sama tersebut bisa meningkatkan pendanaan dan penyaluran pinjaman di platform Modalku.
“Tentu semakin banyak lender akan semakin bagus. Untuk saat ini, baru bekerja sama dengan satu multifinance tapi kami selalu membuka kerja sama lain,” ungkap Reynold.
Baca Juga: OJK dan AFPI gelar Fintech Days 2019 di Samarinda
Diketahui Modalku bidik pinjaman Rp 10 triliun sepanjang 2019 di Indonesia, Malaysia dan Singapura. Nilai ini tumbuh 150% year on year (yoy) dibandingkan pinjaman yang disalurkan Modalku di akhir 2018 yaitu Rp 4 triliun.
PT Mekar Investama Sampoerna (Mekar.id) telah bekerja sama dengan perusahaan multifinance sebagai lender institusi. Namun, Chief Operation Officer (COO) Mekar.id Pandu Aditya Kristy belum mau mengungkapkan berapa jumlah penyaluran pinjaman dari multifinance.
“Kami tertarik bekerja sama dengan multifinance dan berbagai institusi lender lain karena dapat meningkatkan volume pendana bagi para pelaku usaha kecil secara signifikan,” ujarnya.
Baca Juga: Catat, bunga pinjaman multiguna di fintech maksimal 0,8% per hari
Sampai sekarang lender ritel masih mendominasi pendanaan Mekar.id yaitu 95% dari total pendanaan, dan sisanya institusi. Kemungkinan tahun depan porsi institusi diperkirakan naik, tapi perusahaan tetap menjaga keberlangsungan bisnis dan meningkatkan basis pengguna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News