kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Multifinance siap diversifikasi pasar jika kredit konsumsi mandek


Kamis, 18 November 2010 / 17:40 WIB
Multifinance siap diversifikasi pasar jika kredit konsumsi mandek
ILUSTRASI. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Sejumlah perusahaan pembiayaan (multifinance) mengaku, siap melakukan diversifikasi pasar jika penyaluran kredit konsumsi tahun depan mandek. Maklum, kebanyakan kredit konsumsi selama ini, terutama pembiayaan kendaraan bermotor, terpusat di kota-kota besar di Pulau Jawa. Padahal, ruang pertumbuhan pembiayaan kendaraan bermotor di kota-kota besar semakin sempit mengingat keterbatasan sarana dan prasarana publik, termasuk tingginya tingkat kemacetan.

Jika kredit konsumsi tahun depan memasuki titik jenuh, diversifikasi pasar secara geografis menjadi solusinya,” ujar Direktur Indomobil Finance Gunawan, Kamis (18/11).

Namun, langkah pengalihan pasar itu pun harus mengacu pada potensi yang ada di pasar yang dituju. Artinya, perusahaan bisa saja mengurangi portofolio pembiayaan kendaraan bermotor di Pulau Jawa dan mempertebalnya di luar pulau Jawa dengan tetap melihat pertumbuhan permintaan.

Asal tahu saja, saat ini, 50% bisnis penyaluran kredit Indomobil Finance disumbang dari pulau Jawa, dan sisanya 50% di luar pulau Jawa dengan total kantor cabang dan gerai pemasaran sebanyak 210 unit yang tersebar di Indonesia. “Diversifikasi pasar tidak akan sulit bagi kami, apalagi potensi pasar pembiayaan di luar pulau Jawa cukup besar. Hanya perlu diketahui, daya beli masyarakat itu masih kuat di kota-kota besar,” terang Gunawan.

Tak jauh berbeda, Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim berpendapat, ruang tumbuh penyaluran kredit kendaraan bermotor masih sangat terbuka. Hal ini seiring dengan penggunaan kendaraan bermotor per kapita masyarakat Indonesia yang masih sangat rendah jika dibandingkan dengan Thailand atau Malaysia.

Sayangnya, lonjakan permintaan penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor di Indonesia tidak merata antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Alhasil, pertumbuhan yang tinggi tersebut hanya terpusat di kota-kota besar di Pulau Jawa. “Dan, tercermin dari kepadatan di Pulau Jawa itu sendiri,” katanya.

Pulau Jawa mendominasi portofolio bisnis penyaluran pembiayaan BCA Finance, yakni 70%. Nah, dari 70% porsi bisnis di Jawa tersebut, 45% diantaranya disumbang dari penyaluran pembiayaan di Jabotabek (Jakarta Bogor Tangerang Bekasi). Sedangkan, sisanya, 15% di Sumatera, dan 15% di luar Jawa dan Sumatera.

“Ke depan, perusahaan memang ingin mengembangkan pasar di luar Jawa dan Sumatera yang selama ini menjadi fokus kami. Salah satu upayanya dengan membuka beberapa kantor cabang dan gerai pemasaran di luar Pulau Jawa dan Sumatera,” imbuh Roni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×