kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hebat! Multifinance telah lampaui target aset tahun ini


Jumat, 12 November 2010 / 03:00 WIB
Hebat! Multifinance telah lampaui target aset tahun ini
ILUSTRASI. Karyawan Menghitung Tumpukan Uang Rupiah


Reporter: Roy Franedya | Editor: Cipta Wahyana

JAKARTA. Para pejabat Asosiasi perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) semakin sumringah. Pasalnya, target aset industri multifinance tahun ini sebesar Rp 220 triliun sudah terlampaui. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), hingga akhir September 2010, total aset multifinance sudah mencapai Rp 220,57 triliun.

Padahal, pada pertengahan tahun ini, APPI sudah menaikkan target aset pada tahun ini dari sebelumnya Rp 200 triliun menjadi Rp 220 triliun.

Ketua APPI Wiwie Kurnia berpendapat, tembusnya target aset tersebut menandakan bahwa kondisi ekonomi Indonesia yang bagus telah membuat banyak sektor bergerak. Ujung-ujugnya, permintaan pembiayaan multifinance terus meningkat. "Hingga akhir tahun, paling tidak, aset kami bisa mencapai Rp 230 triliun," ujarnya.

Sementara, Direktur Utama BCA Finance Roni Hasim menjelaskan, tingginya pertumbuhan aset tersebut merupakan berkah dari tingginya penjualan mobil dan sepeda motor pada di tahun ini. "Pertumbuhan ini secara otomatis akan meningkatkan aset multifinance karena kebanyakan multifinance berbisnis kendaraan bermotor," ujarnya.

Roni melihat, tahun ini, banyak masyarakat merealisasikan rencana mereka membeli kendaraan bermotor setelah tahun lalu memilih untuk menahan diri karena terpukul krisis global.

Karena itu pula, tahun depan, Roni memprediksi, pertumbuhan aset maupun pembiayaan perusahaan multifinance tidak akan sekencang tahun ini. "Permintaan memang tidak setinggi permintaan tahun ini," ujarnya. BCA Finance sendiri menargetkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 20% pada 2010. Adapun hingga akhir tahun ini, BCA Finance memprediksi, aset mereka akan mencapai Rp 14 triliun.

Direktur Utama SMS Finance Presiden Direktur SMS Finance Rudyanto Somawihardja juga sependapat dengan Roni. "Tahun ini, diprediksi, penjualan mobil 750.000 unit dengan nilai setara Rp 100 triliun dan penjualan sepeda motor sebesar 7 juta unit atau setara Rp 100 triliun," ujarnya. Padahal, 80% penjualan itu menggunakan fasilitas kredit. Karena itulah, ia tak heran jika total aset multifinance telah menembus angka Rp 220 triliun.

Pembiayaan mengucur deras

Catatan saja, hingga akhir kuartal ketiga 2010, perusahaan pembiayaan telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 177,73 triliun. Angka ini tumbuh 27,33% ketimbang nilai pembiayaan yang mengucur pada periode yang sama 2009 sebesar Rp 139,58 triliun.

Penyumbang pembiayaan terbesar masih berasal dari pembiayaan konsumer, yakni sebesar Rp 123,05 triliun atau tumbuh 38,56% ketimbang periode yang sama tahun 2009 yang hanya sebesar Rp 88,81 triliun.

Pembiayaan sewa guna usaha (leasing) menyusul di urutan kedua. Hingga akhir kuartal III-2010, nilai pembiyaan sewa guna usaha yang mengucur telah mencapai Rp 51,9 triliun atau tumbuh 7.99% dari posisi pembiayaan di akhir September tahun lalu yang sebesar Rp 48,06 triliun.

Pada periode yang sama, nilai anjak piutang telah mencapai Rp 1,93 triliun atau tumbuh 6,63%.

Namun, pembiayan kartu kredit multifinance justru turun 12,66%, yakni dari Rp 970 miliar di akhir September 2009 menjadi Rp 861 miliar di akhir September 2010.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×