Reporter: Feri Kristianto | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Merosotnya perolehan premi baru unitlink sepanjang tahun 2011, tidak menggentarkan perusahaan asuransi jiwa. Justru mereka berlomba memanfaatkan kuartal kedua tahun ini untuk menggenjot unitlink baru. Alasan mereka, unitlink sudah memberi imbal hasil tinggi pada awal tahun ini, sehingga bisa menjadi pemanis saat memasarkan ke nasabah.
Asuransi yang siap meluncurkan unitlink baru adalah Asuransi Jiwa Tugu Mandiri dan PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (Wana Artha Life). Maryoso Sumaryono, Direktur Utama Tugu Mandiri, berharap bisa secepatnya melepas unitlink baru kepasaran. "Kami inginnya bulan ini," ujarnya, Selasa (1/5). Sayang, ia masih merahasiakan detail produk terbaru unitlink mereka.
Selama ini, perusahaan asuransi yang sahamnya dikuasai Dana Pensiun Pertamina tersebut lebih menyasar segmen korporasi seperti employee benefit, asuransi jiwa, dan kesehatan. Nah, unitlink baru nanti akan menjadi yang perdana. Manajemen menginginkan produk baru ini bisa memperbesar segmen pasar ritel.
Maryoso menargetkan, unitlink bisa berkontribusi hingga 25% dari target premi bruto tahun 2012 sebesar Rp 225 miliar. Manajemen meyakini target bisa tercapai karena pamor unitlink kembali bersinar setelah memberi imbal hasil tinggi di awal tahun ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebagian besar unitlink berbasis saham pada awal tahun hingga 18 April lalu telah memberikan imbal hasil di atas 5%. Bahkan, sejumlah produk bisa memberi imbal hasil dua digit. Itu antara lain CIGNA Equity sebesar 11,4% dan Smartlink Rupiah Equity Fund 14,5%. Itu jauh lebih baik dibandingkan imbal hasil unitlink saham yang negatif pada sepanjang tahun 2011.
Sebelumnya, Amir ud Deen Chie Financial Officer Prudential Life Assurance bilang, pertumbuhan premi unitlink tahun ini bakal positif. Selain pasar yang masih besar, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi juga turut memperbesar alokasi belanja unitlink.
Ikut tradisi
Eddy KA. Berutu, CEO Wana Artha Life mengatakan, siap peluncuran unitlink baru pada kuartal II-2012. Ini berkaca pada peluncuran unilink premi tunggal tahun lalu, yang juga pada kuartal II. "Biasanya penjualan baru menanjak mulai awal kuartal II dan akan melaju hingga penghujung tahun," ujar Eddy.
Selain itu, infrastruktur penjualan unitlink juga lebih siap pada kuartal II. Infrastruktur ini meliputi jaringan pemasaran seperti keagenan hingga bancassurance. "Infrastruktur akan menciptakan pelayanan optimal sehingga premi baru unitlink bisa lebih berkembang," papar Eddy.
Sayang, Eddy juga merahasikan detail dan target premi unitlink baru itu. Ia hanya bilang, premi bruto tahun 2011 sebesar Rp 3,1 triliun, tumbuh 77% daripada 2010.
Catatan saja, produk unitlink pada tahun lalu kalah pamor dibandingkan asuransi tradisional. Tandanya, pertumbuhan premi baru asuransi tradisional mencapai 71,2% menjadi Rp 33,9 triliun. Sementara, premi baru unitlink hanya tumbuh 2,68% menjadi Rp 33,73 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News