kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Musim P2P lending gemar akuisisi startup


Jumat, 27 Desember 2019 / 17:55 WIB
Musim P2P lending gemar akuisisi startup
ILUSTRASI. ilustrasi fintech. /2017/01/04


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kini Bisnis peer to peer (P2P) lending tidak hanya menyasar pinjam meminjam atau pertumbuhan organik. Juga menyasar akuisisi suatu perusahaan atau pertumbuhan anorganik.

Ambil contoh, PT Investree Radhika Jaya mengakuisisi saham start up yang bergerak di bidang e-procurement PT Big Ecommerce Bersama (Mbiz).

Baca Juga: Asosiasi angkat bicara soal penggerebekan kantor fintech lending ilegal

Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi menyatakan akan membawa Mbiz ke pasar Filipina. Mbiz yang bergerak pada bisnis e-procurement akan diterapkan oleh Investree saat memasuki Filipina pada awal 2020 nanti.

“Ini adalah langah pertama kita untuk masuk ke infrastruktur pembiayaan UKM. Kita sudah menyiapkan rencana bisnis kita di 2020, kita akan investasi di beberapa infrastruktur yang mendukung supply chain financing. Tidak hanya di Indonesia namun juga di kawasan Asia Tenggara,” ujar Adrian di Jakarta pada Jumat (27/12).

Lanjut Ia, Investree sudah melihat beberapa mitra yang akan diakuisisi. Namun secara rinci, Ia belum mau menjelaskan nama start up tempat ekosistem UKM tersebut. Namun Ia menyebut bentuk start up yang akan diinvestasi seperti e-procurement dan logistik.

Baca Juga: Tingkatkan bisnis, P2P lending agresif lakukan kerjasama pada tahun depan

Adapun tujuan akusisi Mbiz, agar Investree bisa memberikan pinjaman lebih luas. Juga meningkatkan kecepatan akuisisi dan penilaian kualitas calon peminjam. Mbiz sendiri memiliki lebih dari 350 pengguna dari perusahaan. Selain itu terdapat lebih dari 3.400 vendor.

“Strategi Investree di 2020, ada beberapa pemain infrastruktur penting yang financial management UKM. Apa dan sebagainya, saya belum sampaikan. Begitupun ada berapa banyak jumlahnya juga belum bisa saya sampaikan,” papar Adrian.

Adrian menyatakan, dana yang akan digunakan untuk investasi ini nantinya juga akan berasal dari pendanaan Seri C yang tengah dikumpulkan oleh P2P lending yang sudah mendapatkan tanda izin dari OJK.

Baca Juga: Fintech Pendanaan Merangsek ke India, Investree Ekspansi ke Asia Tenggara

Selain itu, saat memasuki Filipina, Investree juga akan mengakuisisi saham mitra lokal. Ia menyebut komposisi kepemilikan saham Investree nantinya, belum diputuskan lantaran masih dalam proses negosiasi akhir.

Dengan menggandeng mitra lokal ini, Investree masuk ke pasar P2P lending Filipina. Ia menargetkan pada Januari 2020, proses ini sudah rampung dan siap beroperasi.




TERBARU

[X]
×