kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Musim P2P lending gemar akuisisi startup


Jumat, 27 Desember 2019 / 17:55 WIB
Musim P2P lending gemar akuisisi startup
ILUSTRASI. ilustrasi fintech. /2017/01/04


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

Hingga pertengahan bulan Desember 2019, Investree berhasil membukukan catatan total fasilitas pinjaman Rp 4,28 triliun dan nilai pinjaman tersalurkan Rp 3,19 triliun. Adapun rata-rata tingkat pengembalian (return) mencapai 16,1% per tahun dan tingkat keberhasilan pengembalian pinjaman 90 hari pada level 99,25%.

Baca Juga: Sasar pasar luar negeri, P2P lending Indonesia tunggu restu regulator setempat

PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku) bersama Golden Gate Venture juga memberikan pendanaan seri A kepada startup software as a service (Saas) Paper.id. Dana segar yang didapat akan digunakan untuk mengembangkan produknya agar dapat membantu jutaan UMKM di Indonesia yang masih beIum tersentuh digitalisasi.

“Angka pendanaannya tidak bisa kami disclose. Angkanya sangat bagus, good number, yang penting dana ini bisa funding untuk pertumbuhan Paper.id. Angkanya seperti pendanaan Seri A pada umum,” ujar COO & Co-Founder Modalku Iwan Kurniawan.

Lewat kerja sama ini, Modalku dapat menawarkan pinjaman kepada mitra UMKM yang sudah bergabung dengan Paper.id. Iwan menyatakan bedakan jasa pembiayaan yang biasa dilakukan P2P lending dengan investasi. Ia menjelaskan investasi merupakan sebuah tindakan korporat.

Baca Juga: Fintech dan tren transaksi digital, bagaimana upaya bank menghadapi disrupsi?

"Menurut saya produk yang ingin kami bikin dengan Paper.id itu tidak gampang padahal bisa integrasi banyak hal. Kalau ada sinergis itu kenapa kita harus capek-capek, kenapa tidak sekalian investasi,” tambah Iwan.

Kendati demikian, Iwan menyatakan tidak menutup kemungkinan kolaborasi tetap terjadi tanpa ada aksi investasi. Selain itu, Iwan juga masih membuka peluang untuk melakukan investasi kepada start up lainnya yang dapat mendorong bisnis Modalku.

“Intinya kalau kami memberikan investasi kepada perusahaan lain tandanya keuangan Modalku bagus. Namun, kita akan lebih banyak hanya kerja sama dari pada investasi. Lantaran uangnya terbatas. Kerja sama ini juga sama dengan kerja sama dengan e-commerce yang memiliki ekosistem UKM yang membutuhkan pendanaan,” papar Iwan.

Baca Juga: Kredit Pintar kaji salurkan pinjaman ke sektor pertanian

Hingga saat ini, Modalku sudah menyalurkan pinjaman senilai Rp 11,32 triliun. Pembiayaan tersebut disalurkan di Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Pinjaman itu disalurkan lewat 1,33 juta pinjaman. Sedangkan tingkat default Modalku saat ini berada di level 1,3%.

Asosiasi Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) memprediksi tren kolaborasi antara P2P lending dengan start up lainnya akan semakin marak. Lantran P2P lending ingin terus meningkatkan akuisisi jumlah penerima pinjaman (borrower).

“Ada banyak kolaborasi yang dapat dilakukan. Caranya mulai dari kerjasama biasa, investasi hingga lewat akuisisi. Jadi tidak hanya terbatas bisnis pinjam meminjam saja. Kalau berinvestasi pada satu platform maka bisa mendapatkan pendapatan juga (dari start up yang diinvestasi),” ujar Tumbur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×