Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kredit Pintar Indonesia menyiapkan strategi meningkatkan bisnis di tahun depan. Boan Sianipar, Vice President Kredit Pintar menyatakan akan meningkatkan kerjasama di 2020. Selain itu, juga akan menyasar sektor produktif selain pertanian seperti pendidikan dan UKM.
Tak hanya kerjasama dengan lembaga keuangan seperti bank dan multifinance sebagai lender institusi, Boan bilang bakal mengandeng perusahaan fintech lainnya baik payment maupun peer to peer lending.
Sebelumnya, Kredit Pintar sudah bekerjasama dengan LinkAja untuk memberikan pinjaman kepada pengguna uang digital pelat merah itu.
Baca Juga: Fintech Pendanaan Merangsek ke India, Investree Ekspansi ke Asia Tenggara
“Kalau payment kita sudah kerjasama dengan LinkAja, nanti kita lihat lagi kerjasama dengan e-money lainnya. Bentuk kerjasama antar P2P lending bisa macam-macam misalnya ada yang borrower-nya lebih banyak dari lender-nya. Atau lender-nya lebih banyak dari borrowernya. Kita cari bagaimana agar jumlah antar lender dan borrower-nya bisa seimbang,” ujar Boan pekan lalu.
Ia mencontohkan bentuk kerjasama yang bisa dilakukan Kredit Pintar dengan P2P lending yang menyasar sektor produktif. Boan menilai proses underwriting P2P lending masih manual lantaran masih membutuhkan beberapa dokumen fisik. Lewat teknologi yang dimiliki oleh Kredit Pintar, hal ini bisa dilakukan lebih cepat.
Boan bilang setidaknya ada beberapa kriteria dalam memilih P2P lending yang hendak diajak kerjasama. Syarat paling mutlak adalah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Lalu saling menguntungkan bisa melengkapi. Terakhir memiliki segmen yang berbeda.
Boan bilang sejak awal tahun hingg November 2019, Kredit Pintar telah menyalurkan pinjaman senilai Rp 6 triliun.
Adapun jumlah pinjaman yang sudah disalurkan sejak berdiri telah mencapai Rp 8,5 triliun. Adapun jumlah pinjaman aktif lebih dari 500.000 pinjaman.