kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.339   1,00   0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

Naik 11,92%, Pembiayaan Perbankan Syariah Capai Rp 597,89 Triliun Per Juli 2024


Minggu, 15 September 2024 / 12:18 WIB
Naik 11,92%, Pembiayaan Perbankan Syariah Capai Rp 597,89 Triliun Per Juli 2024
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) mencatat, realisasi pembiayaan perbankan syariah pada Juli 2024 mencapai Rp 597,89 triliun atau tumbuh 11,92% year on year (YoY).


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pembiayaan perbankan syariah bertumbuh tahun ini.

Bank Indonesia (BI) mencatat, realisasi pembiayaan perbankan syariah pada Juli 2024 mencapai Rp 597,89 triliun atau tumbuh 11,92% year on year (YoY).

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan, perkembangan ekonomi syariah di Indonesia terus menunjukkan tren positif. Ia menambahkan, ekonomi syariah memiliki keunggulan yaitu berdaya tahan di tengah krisis karena ditopang oleh model bisnis yang solid, inklusif, dan berkelanjutan.

“Berbagai indikator menunjukkan perkembangan eksyar di Indonesia terus membaik. Pembiayaan perbankan syariah pada Juli tumbuh 11,92% yoy,” tutur Destry dalam agenda Opening Ceremony FESyar Jawa 2024, Jumat (13/9).

Adapun di tataran global, ekonomi syariah berdasarkan laporan dari SGIE Report saat ini berada pada peringkat ke-3, di bawah Malaysia dan Arab Saudi, atau meningkat 1 peringkat dibanding tahun sebelumnya.

Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Diperkirakan Meningkat pada Agustus 2024

Menyikapi perkembangan ini, Destry mendorong perlunya memacu ekonomi syariah melalui sinergi erat dengan KNEKS dan berbagai stakeholders.

Ia menjelaskan, BI akan berperan sebagai akselerator, inisiator, dan regulator dalam pengembangan ekonomi syariah. Meliputi koordinasi dengan berbagai stakeholder mendorong percepatan program eksyar, memprakarsai inovasi program pengembangan eksyar, seperti pemberdayaan ekonomi pesantren, serta perumusan dan penerbitan ketentuan sesuai kewenangan.

“Mencermati tantangan ke depan, akselerasi ekonomi syariah perlu didukung dengan perluasan akses pembiayaan, literasi keuangan, dan penguatan multiplier effect ekonomi syariah sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru,” ungkapnya.

Selanjutnya: Edukasi Anak Demi Pendidikan Layak

Menarik Dibaca: 4 Manfaat Garam Himalaya untuk Kecantikan, Bikin Kulit Halus dan Kencang!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×