kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Naik 16%, BRI Taruh Dana Rp 248 Triliun di SBN Hingga Akhir 2021


Jumat, 18 Februari 2022 / 07:07 WIB
Naik 16%, BRI Taruh Dana Rp 248 Triliun di SBN Hingga Akhir 2021
ILUSTRASI. Bank BRI


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Perbankan masih akan menempatkan likuiditas yang berlebih di surat berharga negara (SBN). Contohnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, yang melihat SBN dan surat berharga lainnya merupakan salah satu alternatif instrumen investasi dalam optimalisasi ekses likuiditas perbankan.

Aestika Oryza Gunarto, Sekretaris Perusahaan BRI optimistis, SBN masih memiliki daya tarik imbal hasil yang baik di mata investor. 

“Dengan didukung kebijakan moneter yang akomodatif, percepatan vaksinasi, dan semakin solidnya fundamental ekonomi Indonesia. Pengelolaan portofolio SBN BRI masih berfokus pada strategi active portfolio management dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip manajemen risiko,” ujar Aestika kepada Kontan.co.id pada Rabu (16/2). 

Lebih lanjut, BRI menerapkan strategi pengelolaan portofolio didukung dengan peningkatan client base dan peran aktif BRI sebagai salah satu market maker di pasar perdana dan pasar sekunder surat berharga Indonesia. 

Baca Juga: OJK Segera Atur Penilaian Bank Digital

 

Untuk meningkatkan agilitas pengelolaan portofolio SBN, BRI terus mengoptimalkan fungsi riset dan monitoring portofolio dalam mengikuti perkembangan pasar.

“Pada akhir tahun 2021, penempatan SBN BRI tercatat sebesar Rp 248 triliun atau tumbuh 16,43% secara year on year (yoy),” paparnya.

Ia melihat rencana kenaikan suku bunga The Fed akan menjadi tantangan global di tengah pemulihan ekonomi Indonesia dari pandemi Covid-19 yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar SBN di 2022.

Untuk itu, BRI akan melakukan penempatan dana di instrumen SBN akan terus dioptimalkan dengan mengedepankan pengelolaan risiko dan alokasi portfolio secara komprehensif.

Asal tahu saja, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatatkan jumlah kepemilikan bank di SBN mencapai Rp 1.658,90 triliun hingga Januari 2022.  Jumlah tersebut naik dari akhir 2021 yang mencapai Rp 1.591 triliun. Sementara, di akhir 2020 jumlah kepemilikan bank di SBN sebesar Rp 1.375 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×