Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Masih minusnya kinerja sebagian besar produk unit link saham memberikan opsi bagi nasabah untuk beralih ke jenis unit link lain. Meski sah-sah saja untuk dilakukan, namun sebaiknya rencana tersebut dipikirkan kembali.
Menurut analis Infovesta Utama Praska Putrantyo, peralihan ke unit link dengan risiko lebih kecil namun kinerjanya lebih baik di paruh pertama tahun ini seperti unit link pendapatan tetap memang menjadi opsi yang bisa dipilih. "Namun hanya bagi investor yang benar-benar konservatif," katanya belum lama ini.
Karena menurut dia, investasi di unit link saham dan campuran juga baru maksimal dalam jangka panjang sesuai dengan target dan tujuan investasi. Returnnya baru bisa maksimal saat time horizonnya minimal mencapai tiga sampai lima tahun.
Sementara hingga akhir tahun ini sendiri, ia memperkirakan instrumen investasi termasuk saham masih bisa membaik. Dus, kinerja unit link saham pun secara umum bisa meningkat.
Hal itu disebabkan kinerja IHSG yang diperkirakan masih bisa pulih ke kisaran 5.480-5.600 atau dengan potensi kenaikan hingga akhir 2015 di kisaran 12%-14% dari posisi akhir Juni kemarin yang berada di level 4.910,66. Di samping itu, pasar SUN melalui Infovesta Government Bonds Index diproyeksikan juga masih berpeluang pulih dengan kisaran 7,5%-8% sepanjang semester II-2015.
Sejumlah indeks reksadana yang bisa menjadi acuan kinerja unit link pun diproyeksikan bakal tetap tumbuh. Untuk reksadana saham diperkirakan mencapai 11,5%-14%. Sementara indeks reksadana campuran sebesar 9,5%-11,5%. Lalu indeks reksadana pendapatan tetap mencapai 7%-7,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News