Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
Sebelumnya, Managing Director dan Head of Wholesale Banking HSBC Indonesia Riko Tasmaya mengatakan, segmen wholesale banking bakal melaju pada semester II/2024 dan akan menjadi penopang pertumbuhan pada kredit korporasi.
Riko menjelaskan, faktor pendorong pertumbuhan kredit korporasi HSBC yakni, masuknya penanaman modal asing alias foreign direct investment (FDI) dan aktivitas ekspor impor. Dengan target kredit korporasi tumbuh 8% hingga 9%.
“HSBC Indonesia juga telah menyiapkan sejumlah strategi, mulai dari melakukan pendekatan ekosistem baterai kendaraan listrik, kesehatan, ekonomi digital hingga ESG,” ujar Riko.
Baca Juga: Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank (CCB)
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengungkapkan bahwa untuk bank-bank asing ini, tak dipungkiri kredit mereka akan banyak ditopang dari nasabah korporasi multinasional.
Menurutnya, hal tersebut juga menjadi potensi yang besar bagi mereka di Indonesia. Terlebih, jika memang banyak korporasi yang berasal dari negara mereka berinvestasi di Indonesia.
“Itu menjadi pilihan yang tak terhindarkan, mau di sektor apa pun, pasti mereka garap untuk kepentingan pembayaran, payroll, dan sebagainya,” ujar Amin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News