Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mencatat total penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 26,4 triliun hingga September 2025.
Dari jumlah tersebut, pembiayaan modal kerja dan investasi berkontribusi sekitar 19% terhadap total penyaluran baru.
Chief Financial Officer (CFO) Adira Finance Sylvanus Gani menjelaskan bahwa pembiayaan modal kerja tercatat sebesar Rp 1,4 triliun, sedangkan pembiayaan investasi mencapai Rp 3,7 triliun per September 2025.
Baca Juga: Resmi Gabung dengan Adira Finance, OJK Cabut Izin Usaha Mandala Finance
“Adira Finance secara aktif memantau kondisi pasar untuk memastikan strategi bisnis dan target yang ditetapkan tetap relevan dengan perubahan dinamika ekonomi,” ujar Gani kepada Kontan.co.id, Kamis (16/10/2025).
Lebih lanjut, Gani memperkirakan pertumbuhan pembiayaan baru Adira Finance pada 2025 hanya akan berada di kisaran low single digit.
Tantangan: Penjualan kendaraan turun, daya beli melemah
Gani tidak menampik bahwa penurunan penjualan kendaraan dan melemahnya daya beli masyarakat menjadi tantangan utama dalam mendorong kinerja pembiayaan tahun ini.
Baca Juga: NPF Adira Finance Stabil di Level 2,2% per Agustus 2025
“Pemulihan ekonomi yang belum merata membuat konsumen lebih berhati-hati dalam membeli barang tahan lama, termasuk kendaraan bermotor. Konsumen cenderung menunda pembelian karena memprioritaskan kebutuhan pokok,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Gani, persaingan dengan perbankan dan pemain digital, seperti fintech lending dan layanan Buy Now Pay Later (BNPL), turut menekan industri pembiayaan multifinance.
Strategi: Perkuat digitalisasi dan efisiensi
Untuk menjaga kinerja di tengah tantangan tersebut, Adira Finance terus memperkuat layanan digital dan meningkatkan efisiensi operasional di berbagai lini bisnis.
Baca Juga: Adira Finance Terbitkan Obligasi Rp1,65 T dan Sukuk Rp700 Miliar pada Oktober 2025
Adapun dari sisi kualitas aset, rasio Non Performing Financing (NPF) Adira Finance tercatat stabil di level 2,1% hingga September 2025.
“Angka tersebut masih berada dalam batas wajar yang ditetapkan perusahaan,” ungkap Gani.
Selanjutnya: Trump Teken Kebijakan Ganda: Insentif Produksi Otomotif dan Tarif Baru Truk Impor
Menarik Dibaca: New! Promo A&W Tom Yum Soup, Paket Combo Lebih Puas Mulai Rp 45.000-an
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News