kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Nasabah Tahan Dana di Instrumen Investasi, Kelolaan Dana Wealth Management Tumbuh


Minggu, 17 Desember 2023 / 19:21 WIB
Nasabah Tahan Dana di Instrumen Investasi, Kelolaan Dana Wealth Management Tumbuh
ILUSTRASI. Petugas menata tumpukan uang kertas saat melakukan persiapan pengisian ATM di cash center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), Jakarta, Kamis (20/12/2018). Nasabah Kaya Tahan Dana di Instrumen Investasi, Keloaan Dana Wealth Management Perbankan Tumbuh Pesat


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Salah satu dampak era suku bunga tinggi adalah mendorong nasabah kaya dan nasabah korporasi untuk menaruh dananya di berbagai layanan produk investasi di perbankan, dan menahan diri untuk tidak melakukan ekspansi bisnis. 

Selain itu, mendekati masa pemilu, sejumlah ekonom dan pengamat perbankan menilai para pengusaha dan korporasi memilih untuk memarkirkan dananya di bank karena sedang menunggu hasil pemilu, apakah aman dan pro pengusaha atau tidak.

Sementara itu, para bankir juga menilai, menjelang masa pemilu, nasabah cenderung memilih produk investasi yang aman.

Sebelumnya Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan data per Oktober dimana simpanan nasabah dikisaran Rp 2 miliar sampai R p5 miliar tumbuh paling tinggi tumbuh 7,5% secara tahunan (YoY).

Baca Juga: ST011 Cetak Rekor Penjualan Tertinggi Sukuk Tabungan

Bahkan, pertumbuhannya hampir dua kali lipat dibandingkan dana pihak ketiga (DPK) yakni 3,4% YoY. Sementara simpanan nasabah di atas Rp 5 miliar mengalami pertumbuhan paling cepat secara bulanan, yakni 1,2% (MoM).

Di sisi lain, selain simpanan nasabah yang meningkat tersebut, perbankan juga mencatat tren positif pada kelolaan dana wealth management per November 2023.

Seperti yang dialami PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), hal ini terlihat dari total Asset Under Management (AUM) kelolaan Bank Mandiri Welath Management yang tumbuh mencapai hampir 20% YoY, atau sekitar Rp130 triliun hingga akhir November 2023. 

SVP Wealth Management Bank Mandiri, Sista Pravesthi, mengatakan, era suku bunga tinggi memberikan imbal hasil yang menarik untuk kelas aset pendapatan tetap, sehingga para investor akan cenderung berinvestasi di kelas aset ini yang tentunya berdampak positif terhadap dana kelolaan wealth.

"Tahun 2024 diharapkan siklus suku bunga global telah mencapai puncak dan akan cenderung menurun yang dapat berdampak positif terhadap aset kelas lainnya seperti ekuitas," kata dia kepada Kontan, Sabtu (16/12).

Baca Juga: Lebih Cepat, Transaksi Digital Tumbuh Melesat

Selain itu, Sista juga menyebut peningkatan dana kelolaan wealth menagament Bank Mandiri seiring dengan peningkatan jumlah investor dan kesadaran mereka terhadap produk-produk investasi.

Dia merinci, adapun nasabah Wealth Bank Mandiri cenderung menaruh dananya pada produk obligasi dan reksadana pasar uang. "Terlebih, menjelang tahun politik, nasabah cenderung memilih produk investasi yang aman dan tidak terlalu fluktuatif," terangnya.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×