Reporter: Hans Henricus |
JAKARTA. Dalam rapat terbatas Gubernur Bank Indonesia Boediono dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Boediono melaporkan perkembangan pinjaman Bilateral Swap Arrangement (BSA) atau bantuan tambahan cadangan devisa dari Pemerintah Jepang.
"Kalau dengan Jepang tinggal follow up dan tinggal operasionalnya yaitu dengan penandatanganan antara Gubernur BI dan Gubernur Bank Jepang," tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jumlah BSA dari Jepang meningkat menjadi US$ 12 miliar dari sebelumnya US$ 6 miliar. Nilai BSA sebesar itu merupakan komitmen Jepang kepada Indonesia setelah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan Sekretaris Parlemen Jepang Bidang Keuangan, Shinsuke Suematsu (mewakili Menkeu Jepang, Kaoru Yosano) di Phuket, Thailand pekan lalu.
Boediono menjelaskan, BSA ini merupakan salah sau amunisi menjaga stabilitas rupiah. "Makanya kita menambah amunisinya ya dengan swap dan tambahan dari pinjaman pemerintah. Itu semua akan memperkuat amunisi kita," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News