kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Jelang BPJS, nasib Inhealth masih belum jelas


Rabu, 30 Mei 2012 / 11:13 WIB
Jelang BPJS, nasib Inhealth masih belum jelas
ILUSTRASI. Pekerja membongkar muatan yang berisi rel untuk kereta cepat di Depo PT KCIC, Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (12/4/2021). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj.


Reporter: Mona Tobing |

JAKARTA. Nasib dari anak usaha Asuransi Kesehatan (Askes) yakni PT Asuransi Jiwa Inhealth menjelang terbentuknya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) masih terkatung-katung. Meski siap melepas Inhealth, Askes tengah mengajukan usulan kepada Kementerian BUMN agar Inhealth tidak dilebur dan menjadi lembaga instrument investasi BPJS.

I Gede Subawa, Direktur Utama Askes mengatakan pihaknya telah membahas posisi Inhealth ke Kementerian BUMN. Namun, sampai saat ini Kementerian BUMN belum juga memberi jawaban. Jika skenario pemerintah melarang BPJS memiliki anak usaha, otomatis layanan Inhealth berubah menjadi komersial.

"Jika dilarang, kami mengusulkan menyerahkan Inhealth kepada pihak ketiga yakni dijual. Tapi jika diperbolehkan memiliki anak usaha, maka Inhealth kami usulkan menjadi lembaga investasi," kata I Gede pada hari ini dalam rapat dengar pendapat dengan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Komisi IX. Dengan menjadi lembaga investasi diharapkan Inhealth bisa memberikan dividen.

Umbu Marisi, Direktur Operasional Askes memandang jika dilepas dan menjadi perusahaan sendiri, maka produk Inhealth harus diubah.

"Sekarang ini, produk Inhealth sama persis dengan Askes. Kami tengah meminta agar Inhealth mulai memikirkan design produk dan premi sendiri. Tapi, kami tidak melarang Inhealth menggunakan jaringan rumah sakit yang telah ada selama ini," ujar Umbu pada Rabu (23/5).

Umbu menyebut, sampai Maret ini perolehan premi Askes sebesar Rp 7 triliun sedangkan remi Inhealth mencapai Rp 1 triliun. Sampai akhir tahun ditargetkan perolehan premi Askes mencapai Rp 8 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×