Reporter: Feri Kristianto | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Keputusan Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak yang tidak mengenakan pajak bagi cadangan premi unitlink memberi angin segar bagi industri asuransi. Sejumlah perusahaan asuransi tahun ini berniat untuk mengeluarkan produk unitlink.
Setelah ada keputusan Ditjen Pajak tersebut, perusahaan asuransi seakan berlomba mengeluarkan produk unitlink, salah satunya adalah PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Inhealth). Muhammad Taufiq, Kepala Divisi Pemasaran dan Penjualan Inhealth bilang, rencana peluncuran produk baru itu sekarang menunggu restu dari pemerintah.
Taufiq bilang, jika disetujui pemilik saham, maka perusahaan akan mencari waktu tepat untuk meluncurkan produk unitlink itu. "Ini karena permintaan, jadi kami mencoba untuk masuk," terang Taufiq, Jumat (24/2).
Sejak beroperasi mulai tiga tahun silam, anak usaha PT Askes (persero) ini belum memiliki produk unitlink. Selama ini, Inhealth fokus pada asuransi kesehatan. Alhasil kontribusi asuransi kesehatan mereka mencapai 90% dari total perolehan premi. Tahun lalu premi Inhealth tercatat sebesar Rp 1,073 triliun, atau tumbuh 32% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, Asuransi Jiwa Generali Indonesia juga berniat meluncurkan produk baru unitlink tahun ini. Generali akan mengeluarkan tiga produk unitlink terbaru pada tahun ini. Bahkan, ketiga produk itu sudah didaftarkan ke Bapepam-LK.
Edy Tuhirman, Chief Executive Officer (CEO) Generali menargetkan, salah satu produk unitlink bisa meluncur ke pasar pada kuartal I ini. Edy menegaskan, kontribusi unitlink terhadap pendapatan mencapai kisaran 60%-70%, sisanya dari produk non unitlink.
Selain Generali, beredar kabar PT Asuransi Cigna juga berniat meluncurkan unitlink terbaru awal Maret mendatang. Masih ada lagi, PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha alias Wanaartha Life juga merencanakan melepas unitlink bernama Wanalink pada kuartal kedua nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News