Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Johana K.
JAKARTA. Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal IV tahun 2009 surplus sebesar US$ 4 miliar. Naik tipis dari kuartal sebelumnya yang surplusnya sebesar US$ 3,5 miliar.
Dalam siaran pers yang dirilis Bank Indonesia (BI), Selasa malam (16/2), surplus tersebut banyak disumbang oleh transaksi berjalan dan transaksi modal dan finansial dengan besaran yang sama.
Transaksi berjalan di kuartal empat tercatat surplus US$ 3,4 miliar. Naik dari posisi kuartal sebelumnya yang hanya sebesar US$ 2,2 miliar. "Peningkatan ini terutama didorong oleh membaiknya kinerja ekspor seiring pemulihan ekonomi global dan membaiknya harga komoditas ekspir unggulan," jelas Kepala Biro Hubungan Masyarakat BI Diffi A. Johansyah dalam siaran pers, Selasa (16/2).
Kinerja ekspor yang menonjol masih didominasi oleh komoditas sumber daya alam yang tidak banyak membutuhkan bahan baku impor. "Juga didukung oleh naiknya harga minyak dan bertambahnya volume ekspor LNG seiring pengoperasian Train 1 dan 2 di Lapangan Tangguh," jelas Diffi.
Adapun transaksi modal dan finansial di kuartal empat lalu mencatat surplus sebesar US$ 1,4 miliar yang disumbangkan oleh kelompok investasi langsung dan portofolio.
BI mencatat, meskipun tekanan di pasar keuangan internasional sempat menurunkan risk appetite investor asing sehingga mendorong terjadinya arus keluar modal di instrumen tertentu pada Desember 2009. Namun, surplus investasi portofolio pada kuartal lalu masih meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya.
Untuk keseluruhan 2009, transaksi berjalan mengalami surplus US$10,6 miliar, jauh lebih besar daripada surplus US$0,1 miliar pada 2008. Demikian pula, transaksi modal dan finansial mencatat surplus US$3,7 miliar, lebih baik daripada defisit US$1,88 miliar pada 2008. Dengan demikian, keseluruhan NPI 2009 mencatat surplus US$12,5 miliar dibandingkan defisit US$1,95 miliar pada 2008.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
