Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT NH Korindo Securities Indonesia tahun ini meyakini pendapatan penjaminan emisi tahun ini akan naik signifikan. Sebelumnya di tahun 2017 lalu penjaminan emisi NH Korindo dilakukan dengan co-underwriting. Walaupun saat itu NH Korindo menjamin 10 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO), tetapi karena bukan sebagai leader penjaminan emisi, maka nilainya sangat kecil.
Pada 2018 ini, NH Korindo akan berperan sebagai leader penjaminan emisi. Menurut Presiden Direktur NH Korindo, Jeffry Wikarsa sudah ada lima perusahaan yang akan melakukan IPO. Dari lima itu, satu sekitar Rp 1 triliun. Kemudian yang satu lagi Rp 300 miliar. Adapun satu lagi sekitar Rp 250 miliar dan ada satu UMKM di bawah Rp 100 miliar yakni sekitar Rp 60 miliar-70 miliar.
"Yang satu lagi belum ditentukan harganya," kata Jeffry saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (10/1).
Setidaknya tiga perusahaan tersebut akan melakukan IPO per semester satu ini. Dari seluruh perusahaan yang akan melakukan IPO tersebut, Jeffry mengatakan totalnya sekira Rp 2 triliun. Artinya, potensi penjaminan emisi yang bisa didapatkan NH Koridor jika dikalikan dengan 2% adalah sebesar Rp 40 miliar.
Dengan itu, Jeffry mengatakan tahun ini peningkatan kontribusi dari penjaminan emisi terhadap revenue akan naik secara signifikan. Dari sebelumnya di bawah 5%, tahun ini penjaminan emisi bisa menyumbang 10% terhadap revenue.
Jeffry juga menilai, pada 2017 lalu penjaminan emisi dari segala sektor ada. Ia menduga hal tersebut karena pada 3-4 tahun sebelumnya, banyak perusahaan yang masih menahan diri untuk melakukan IPO. Ia menyambut positif banyaknya variasi yang hadir pada 2017 tersebut.
Untuk tahun ini, Ia melihat potensi bisa lebih berkembang di tahun ini. Akan tetapi, tahun politik menjelang pemilihan presiden diperkirakan memberikan pengaruh pada sentimen pasar. "Jadi mereka berlomba-lomba kalau bisa di semester pertama sudah (IPO)," jelas Jeffry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News