Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Suku bunga BI 7 day reverse repo rate akhir-akhir ini mengalami penurunan secara perlahan. Praktis kondisi ini mempengaruhi beban pendanaan pelaku usaha yang menjadi lumbung dana turut menyusuaikan besaran bunga kredit.
Meski begitu, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan, kondisi ini belum mempengaruhi pada margin bunga bersih Industri pembiayaan. Net Interest margin (NIM) masih terjaga di tengah penurunan suku bunga.
“NIM multifinance sekitar 5% hingga 6%, dan hingga saat ini masih terjaga dikisaran itu,”ujar Suwandi Wiratno kepada Kontan.co.id, Selasa (12/11).
Baca Juga: OJK atur perusahaan pembiayaan di sektor ketenagalistrikan dan pelayaran
Terkait dengan penurunan BI 7 day reverse repo rate, Suwandi Wiratno memiliki pandangan terhadap kemungkinan turunnya Cost of Fund yang nantinya apakah Industri pembiayaan bisa menyesuaikan dengan yang ditanggung perusahaan pembiayaan.
“Penurunan suku bunga bukan berarti kredit yang berjalan akan turun. Turunnya suku bunga kalau diikuti dengan perbankan juga turunnya pinjaman perbankan kepada multifinance kredit yang baru nanti yang akan turun,” ujarnya.
“Karena industri pembiayaan memberi kepada masyarakat yang ingin kredit perusahaan pembiayaan itu, akan bunganya tetap pada saat dia mengambil kredit. Pada saat mengambil kredit terlebih dahulu, pada saat bunga tinggi dia tidak akan dilakukan adjustment karena bunganya tetap dan juga pinjaman kita tetap,” tambahnya.
Baca Juga: Kepemilikan asing dibatasi 85%, empat multifinance siap divestasi saham
Lanjut Suwandi, NIM multifinance akan mengikuti setelah ditentukan bunga bank. Berbeda jika net profit before tax itu akan berbeda lagi karena itu adalah operational expenditure (opex) yang di mana terkait dengan biaya operasional pendapatan operasional (BOPO). Nah, BOPO ini yang akan menyebabkan secara efisiensi opersional suatu perusahaan pembiayaan itu yang harus dijaga.
Suwandi mengaku, besaran NIM cukup relatif saat ini karena tergantung juga dengan segmen pembiayaan yang dimasuki. Margin pembiayaan sepeda motor akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan roda empat.