Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Kendati demikian, BBTN masih memproyeksi NIM maksimal di kisaran 3,5% hingga 3,7% tahun ini, dengan asumsi kredit tumbuh di 8%-10% secara year on year (yoy). Namun, di tahun 2020 dipastikan NIM BTN dipastikan bakal bergerak naik minimal 3,8%. "Kami akan rekomposisi funding berbiaya mahal ke berbiaya murah atau low cost funding," tegasnya.
Direktur Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) Ferdian Timur Satyagraha juga menyebut NIM Bank Jatim tidak akan bergerak jauh dari posisi tahun ini. "Fokus utama kami memang selalu menjaga NIM dan profitabilitas stabil," terangnya.
Di awal kuartal IV 2019 ini NIM Bank Jatim masih cukup tinggi yakni di kisaran 6,2%. Paling tinggi di antara seluruh bank daerah.
Baca Juga: Pasar Masih Berharap Suku Bunga Turun, Ini Rekomendasi Analis untuk Saham Perbankan
Ruang peningkatan NIM juga masih cukup terbuka bagi Bank Jatim di akhir tahun, tercermin dari kredit yang mulai naik per Oktober 2019 lalu sebesar 13,91%. Dalam rencana bisnis BJTM, tahun ini pun NIM diperkirakan bisa naik hingga ke 6,47%.
Di sisi lain, bank kecil seperti PT Bank Woori Saudara Tbk (BWS) memandang ruang peningkatan NIM sangat tipis. Selain terbatasnya permintaan kredit, persaingan antar bank saat ini menurut Direktur BWS I Made Mudiastra masih sangat ketat.
Posisi NIM BWS bertengger di 3,8% pada awal kuartal keempat 2019. Tahun depan, Bank Woori berharap NIM masih bisa meningkat ke posisi 4%, dengan asumsi kredit bisa tumbuh dibandingkan target akhir tahun yakni 16% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News