kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

November, SMF menerbitkan obligasi berkelanjutan


Kamis, 27 September 2012 / 17:12 WIB
November, SMF menerbitkan obligasi berkelanjutan
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,44% atau 26,5% ke 6.096,54 pada akhir perdagangan Senin (2/8).


Reporter: Mona Tobing |

JAKARTA. November, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) dipastikan menerbitkan obligasi berkelanjutan II dengan total penerbitan senilai Rp 5 triliun. SMF telah menunjuk dua perusahaan sekuritas yakni PT Danareksa Sekuritas dan PT CIMB Securities sebagai penjamin emisi (underwriter).

Sutomo, Direktur Keuangan SMF mengatakan, kali ini perseroan menerbitkan obligasi sekurang-kurangnya Rp 750 miliar.

"Hasilnya akan kami salurkan untuk pembiayaan rumah dan mem-blended biaya agar bunga penyaluran ke KPR lewat bank lebih murah," terang Sutomo usai penandatanganan kerja sama SMF pembiayaan KPR dengan Bank Muamalat senilai Rp 328 miliar.

Pada emisi tahap I perseroan akan menerbitkan tiga seri obligasi dengan jangka waktu masing-masing 3,5 tahun dan 7 tahun. Namun untuk jumlah seri dan waktunya, manajemen masih mengkaji.

Sampai September ini nilai pembiayaan KPR SMF kepada bank mencapai Rp 1,47 triliun. Sampai akhir tahun, SMF menargetkan pembiayaan KPR mencapai Rp 2 triliun. Pada Agustus ini, SMF mencatat kenaikan laba hingga 54,2% menjadi Rp 88,3 miliar dari tahun sebelumnya Rp 57,2 miliar. Sedangkan pendapatan tumbuh 44% dari Rp 79,5 miliar menjadi Rp 115 miliar. Semua pos tersebut berhasil mendongkrak lonjakan aset hingga 79% dari Rp 5,25 triliun dari Rp 2,9 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×