Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembiayaan bermasalah di bank syariah alias non performing financing (NPF) kian membaik. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Statistik Perbankan Syariah (SPS) mencatatkan NPF bank umum syariah (BUS) di akhir 2018 membaik ke level 3,26% dari periode tahun sebelumnya 4,76%.
Bila dirinci, penurunan ini datang dari membaiknya kualitas kredit BUS. Tercatat total pembiayaan bermasalah tahun lalu mencapai Rp 6,59 triliun menurun dari Rp 9,03 triliun dari periode 2017 atau susut 26,94% secara year on year (yoy).
BUS terbesar yakni PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) misalnya mencatatkan perbaikan NPF setelah sempat menggunung di tahun 2017. Laporan keuangan perseroan mencatat NPF gross susut ke 3,28% per akhir 2018 dari periode tahun sebelumnya 4,53%.
Selain itu NPF net Mandiri Syariah juga menurun dari 2,71% menjadi 1,56%. Direktur Keuangan Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho mengatakan pihaknya bakal menekan rasio NPF gross hingga di kisaran 2,5% tahun ini.
Sementara untuk NPF net, Mandiri Syariah mematok tahun ini akan terjaga di kisaran 1%.
Menurutnya, sejak beberapa tahun terakhir pihaknya terus menjaga kualitas pembiayaan sebagai upaya perbaikan kinerja keuangan guna memuluskan rencana IPO di tahun 2020 mendatang. "Strateginya kita untuk booking baru akan lebih disiplin target segmen, baik di ritel dan segmen korporasi," terangnya.
Sementara dari sisi pembiayaan, Mandiri Syariah membukukan realisasi Rp 67,75 triliun tahun lalu atau naik 11,63% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News