kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

NPL Kartu Kredit Perbankan Masih Terjaga Meski Transaksi Kartu Kredit Meningkat


Senin, 11 September 2023 / 06:04 WIB
NPL Kartu Kredit Perbankan Masih Terjaga Meski Transaksi Kartu Kredit Meningkat
ILUSTRASI. Sejumlah bank mengaku tetap dapat menjaga NPL kartu kredit meski transaksi kartu kredit semakin meningkat.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi kartu kredit kembali naik seiring tingkat konsumsi masyarakat yang meningkat. Meski begitu, sejumlah bank mengaku tetap dapat menjaga rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) disaat pertumbuhan transaksi kartu kredit yang justru semakin meningkat.

Bank Indonesia (BI) mencatat kredit konsumsi meningkat 9,1% yoy per Juni 2023, dengan total kredit Rp 1.895 triliun. Sementara itu volume transaksi kartu kredit per Juni tercatat 188.062.000 transaksi, dengan NPL terjaga di level 1,64%.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya, yang mencatat nilai transaksi kartu kredit mencapai Rp 61 triliun. Bahkan BCA menargetkan nilai transaksi kartu kredit mencapai Rp 100 triliun hingga akhir tahun 2023.

Meski begitu, saat pertumbuhan transaksi meningkat tajam, BCA tetap dapat menjaga rasio NPL kartu kreditnya. Bahkan tercatat turun ke level 0,96% per Juni 2023, dibandingkan tahun sebelum pandemi yang berada di posisi 1,5%.

Direktur BCA Santoso menyampaikan untuk suku bunga kartu kredit BCA sendiri mengikuti sesuai ketentuan regulasi.

"Kalau suku bunga kartu kredit jelas sekali ada regulasinya, maksimal 1,75%. Itu maksimal yang sudah ditetapkan BI jadi tidak boleh lebih daripada itu," kata Santoso saat ditemui di Jakarta, Jumat (8/9).

Baca Juga: NPL Kartu Kredit Perbankan Tetap Terjaga di Tengah Kenaikan Kredit Konsumsi

Lebih lanjut, Santoso menyampaikan, pihaknya tetap akan menjaga rasio NPL di segmen kartu kredit agar tetap sehat meskipun pertumbuhan transaksi tetap meningkat, mengingat pada awal pengajuan kartu kredit, BCA sudah melakukan analisis risiko terhadap nasabah yang melakukan pengajuan kartu kredit.

"Nasabah BCA juga merupakan nasabah yang kategori mereka pada patuh bayar, sehingga ini juga membantu," katanya.

BCA mencatat hingga saat ini jumlah kartu kredit BCA yang tersebar yakni sebanyak 4,6 juta kartu.

Senada, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga terus berupaya agar rasio NPL kartu kredit tetap terjaga, terutama sejak berakhirnya masa pandemi.

"Rasio NPL kartu kredit BNI terus membaik, hampir 2 tahun terakhir ini NPL dapat terjaga di bawah 2%," kata Grace Situmeang, General Manager Divisi Bisnis Kartu BNI kepada Kontan, Minggu (10/9).

Grace merinci saat ini jumlah kartu kredit BNI sekitar 1,6 juta kartu. Sebagai upaya mitigasi risiko, BNI melakukan ekspansi bisnis dan akuisisi Kartu Kredit pada selected customer.

Di samping itu, BNI tetap berupaya terus melakukan penagihan serta memberikan kemudahan pembayaran maupun penawaran program restrukturisasi bagi nasabah yang mengalami perburukan kualitas asset.

Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI)  Agustya Hendy Bernady  juga menyampaikan rasio NPL BRI tetap terjaga seiring dengan pertumbuhan volume kartu kredit.

"Pertumbuhan volume kartu kredit tersebut juga diikuti dengan NPL kartu kredit BRI berada pada level yang manageable," kata Hendy kepada Kontan, Minggu (20/9).

Hendy mengatakan, sales volume kartu kredit BRI tumbuh 48% yoy yang disebabkan berbagai faktor, seperti meningkatnya pengguna kartu, dan kerjasama yang dijalin BRI untuk program dan co-branding.

Baca Juga: Upaya Perbankan Genjot Penyaluran KPR, Gelar Expo hingga Tawarkan Bunga Rendah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×