kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

NPL masih membayangi bank sampai Semester II 2016


Minggu, 05 Juni 2016 / 16:45 WIB
NPL masih membayangi bank sampai Semester II 2016


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Beberapa bankir memprediksi tekanan kredit bermasalah atawa non performing loan (NPL) masih akan berlangsung sampai kuartal III 2016. 

Sepanjang tahun ini, bank banyak melakukan pencadangan untuk mengantisipasi potensi kredit macet yang terjadi. Tren kenaikan pencadangan ini ditunjukkan pada empat bulan pertama 2016 dimana provisi perbankan mengalami kenaikan 104% yoy.

Hal ini menyebabkan kenaikan laba bersih hanya 1% yoy sampai April 2016. Selain itu, rasio provisi terhadap total kredit perbankan sampai April 2016 tercatat sebesar 3,4% atau naik dari sebelumnya 2,8%. 

“Namun kami pastikan bahwa bank sudah mempunyai strategi sendiri untuk mengatasi potensi kenaikan NPL ini, jasi ini wajar melihat kondisi ekonomi saat ini,” ujar Nelson Tambubolon Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Jumat, (3/6).

PT Bank Central Asia Tbk merupakan salah satu bank yang melakukan kenaikan pencadangan untuk mengantisipasi potensi kredit bermasalah. Tercatat, provisi bank berkode BBCA ini sampai April 2016, mengalami kenaikan 2271% yoy. 

Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan tren kenaikan provisi ini masih akan terjadi pada kuartal 3 2016.

“Provisi akan dibentuk sampai September 2016,” ujar Jahja kepada KONTAN, Jumat, (3/6). Tercatat NPL bank milik Djarum ini, pada kuartal 1 2016 mengalami kenaikan 41 bps menjadi 2,01%.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memprediksi kenaikan kredit bermasalah masih akan berlanjut sampai semester 1 2016. Menurut Sekertaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas, bank berkode BMRI ini telah membentuk direktorat khusus untuk mengatasi kredit bermasalah dan mengantisipasi potensi peningkatan kredit bermasalah kedepan. 

“Peningkatan kredit bermasalah tentunya mengharuskan bank untuk meningkatkan biaya pencadangan,” ujar Rohan kepada KONTAN, Jumat, (3/6).

Sebagai informasi, pada kuartal 1 2016, tercatat provisi bank berlogo pita emas ini naik 213,3% yoy menjadi Rp 4,2 triliun. Sebagai informasi, sampai kuartal 1 2016 ini Bank Mandiri mencatatkan kenaikan NPL sebesar 108 bps menjadi 2,89%.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk juga sudah menyiapkan pencadangan yang cukup untuk mengatisipasi kenaikan NPL. Menurut Direktur Keuangan BRI, Haru Koesmahargyo, dengan naiknya tekanan NPL maka bank perlu meningkatkan biaya provisi. 

“Selain itu jika NPL masih berlanjut aka rasio bank juga diperkirakan akan meningkat,” ujar Haru kepada KONTAN, Jumat, (3/6). Sebagai info sampai kuartal 1 2016, ini NPL bank berkode BBRI ini naik 5 bps menjadi 2,22%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×