Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap I tahun 2016 diminati investor. Hal ini terlihat dari permintaan yang masuk pada masa penawaran awal (bookbuilding) mencapai Rp 9,6 triliun. Jumlah ini mengalami kelebihan permintaan alias oversubscribed hingga 1,9 kali dari target emisi sebesar Rp 5 triliun.
Dari permintaan yang masuk, kemudian PT Bank Mandiri Tbk menyerap dana Rp 1,1 triliun untuk obligasi Seri A bertenor lima tahun. Lalu, Rp 1,5 triliun untuk obligasi Seri B bertenor 7 tahun, dan Rp 2,4 triliun untuk obligasi Seri C yang jatuh tempo dalam 10 tahun.
Direktur Finance and Treasury Bank Mandiri Pahala N Mansury mengatakan, tingginya penawaran yang masuk mengindikasikan kepercayaan investor yang baik kepada perseroan dalam mengelola bisnis. “Kami bersyukur dengan keberhasilan penerbitan obligasi ini karena dapat membantu Bank Mandiri melakukan ekspansi bisnis terutama dalam mendukung ketersediaan infrastruktur nasional,” ujar Pahala.
Dalam penerbitan ini, perseroan menetapkan kupon obligasi Seri A sebesar 7,95%, Seri B 8,50% dan kupon untuk obligasi Seri C sebesar 8,65%. Adapun penjamin pelaksana emisi penerbitan obligasi berkelanjutan ini adalah Mandiri Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Bahana Securities dan Trimegah Sekuritas Indonesia.
Menurut Pahala, sebagian dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk membiayai pembayaran obligasi subordinasi perseroan yang jatuh tempo pada 11 Desember 2016.
Sebagai catatan, penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan I dengan nilai total Rp 14 triliun. Penerbitan akan dilakukan dalam kurun waktu 2016-2018 mendatang.
Pasca pernyataan efektif yang diperoleh dari OJK pada 22 September 2016, perseroan akan melakukan proses penjatahan pada 28 September 2016 sedangkan tanggal terbit obligasi pada 30 September 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News