kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,51   7,00   0.76%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Obligasi rekap Bank Mandiri terancam molor


Senin, 13 Agustus 2012 / 17:21 WIB
Obligasi rekap Bank Mandiri terancam molor


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Penjualan kembali obligasi rekapitalisasi PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terancam mundur dari target. Sebab, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Pahala N Masury bilang, pihaknya masih melakukan diskusi dengan dua bank yang berminat.

Padahal, sesuai rencana awal, obligasi rekap diharapkan terjual sebelum 17 Agustus. "Masih ada beberapa hal yang perlu dibicarakan. Tetapi kami targetkan sebelum kuartal III sudah selesai," katanya saat dijumpai di Universitas Atmajaya Jakarta, Senin (13/8).

Lebih lanjut, Pahala bilang, ada satu bank yang mendekati tahap finalisasi untuk pembelian obligasi rekap yang di budling dengan pinjaman valas. "Nilai pinjamannya US$ 100 juta dan obligasi rekap yang kami jual sekitar US$ 100 juta juga. Itu untuk satu bank saja yang sudah hampir selesai pembicaraannya," tambahnya. Sementara untuk satu bank lainnya, masih dalam proses negosiasi.

Namun begitu, Mandiri menargetkan pinjaman valas US$ 480 juta di tahun 2012. Dimana sebelumnya, perusahaan pelat merah itu sudah mendapatkan pinjaman valas US$ 250 juta dari Standard Chartered Bank Singapore.

Pinjaman tersebut didapatkan Mandiri setelah menjual obligasi rekapnya sejumlah Rp 1,8 triliun. Artinya, untuk satu bank laiinya, Mandiri akan mendapatkan pinjaman valas sebesar US$ 130 juta.

Penambahan pinjaman valas memang sangat diharapkan Mandiri untuk menggeber pertumbuhan kredit valas. Dimana pada kuartal II-2012 lalu kredit valas Bank Mandiri hanya 8,5%, angka ini turun dibandingkan kuartal 1-2012 yang mencapai 10%.

Selain itu, tambahan pinjaman valas ini pun dapat mengerek target portofolio kredit valas Bank Mandiri sebesar Rp 62 triliun di akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×