Reporter: Christine Novita Nababan, Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Setelah tiga bulan meluncur, aturan pembatasan gadai emas mulai berdampak bagi industri perbankan syariah. Bank dengan portofolio gadai emas sudah kelewat tinggi, mencatatkan penurunan pembiayaan selama semester I-2012. Sedangkan bank syariah yang baru menggeluti bisnis ini, menikmati lonjakan pembiayaan nan fantastis.
BRI Syariah, BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri termasuk yang mengalami pelambatan. Selain bisnis pembiayaan emas mereka sempat disuspensi, tiga bank syariah terbesar ini juga tidak bisa lagi jor-joran. Menurut beleid BI, bank hanya boleh menyalurkan pembiayaan emas maksimal 20% dari total pembiayaan atau maksimal 150% dari modal bank.
Direktur Bisnis Konsumer BRI Syariah, Indra Praseno, mengungkapkan pihaknya memang mengerem bisnis ini, kendati permintaannya masih terbilang tinggi. Ia mengklaim, permintaan gadai emas di BRI Syariah bisa mencapai Rp 30 miliar - Rp 50 miliar perbulan. Namun, BRI Syariah terpaksa menolak rezeki karena terbentur plafon. Hambatan lain, maksimal pembiayaan senilai Rp 250 juta per debitur.
"Mereka (nasabah) bisa melakukan pembiayaan emas di bank lain yang pembiayaan masih rendah," katanya, pekan lalu. Hingga Juni 2012, pembiayaan emas di BRI Syariah menurun hingga 57% menjadi Rp 600 miliar dibandingkan periode yang sama sebelumnya sebesar Rp 1,4 triliun.
Penurunan ini berdampak pada pertumbuhan aset. BRI Syariah juga mengerem pembiayaan kepemilikan logam mulia (KLM). Hingga Juni pembiayaan KLM sebesar Rp 212 miliar. Hingga akhir 2012, nilai tersebut tidak bisa bertambah tinggi. "Untuk menyeimbangkan pertumbuhan, kami akan meningkatkan penyaluran pembiayaan ke segmen lain," katanya.
Manajemen menargetkan pembiayaan mencapai Rp 16 triliun pada akhir tahun nanti atau tumbuh 60%. Kondisi yang melanda tiga bank ini menjadi berkah buat bank syariah lain. Sebut saja Bank Mega Syariah, CIMB Niaga Syariah dan Danamon Syariah, menikmati lonjakan pembiayaan.
Bank Mega Syariah menyalurkan pembiayaan gadai emas Rp 359 miliar per Juni 2012, atau melonjak 577% dari periode yang sama tahun lalu. Persentase ini terlihat besar karena pada Juni 2011 pembiayaan gadai emas bank ini masih minim, senilai Rp 53 miliar.
"Pertumbuhan lantaran tingginya permintaan pasar dan luasnya jaringan kantor pemasaran, yaitu 339 di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Benny Witjaksono, Direktur Utama Bank Mega Syariah pekan lalu. CIMB Niaga Syariah membukukan pertumbuhan gadai emas sebesar 335% menjadi Rp 74 miliar. Sedangkan bisnis gadai emas Danamon Syariah meningkat 97% menjadi Rp 91 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News