kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OCBC NISP berniat terbitkan obligasi minimal Rp 1 triliun di 2019


Selasa, 09 April 2019 / 16:59 WIB
OCBC NISP berniat terbitkan obligasi minimal Rp 1 triliun di 2019


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk mengungkap pihaknya berencana untuk menerbitkan surat utang atau obligasi di tahun ini untuk menopang ekspansi penyaluran kredit.

Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, nilai emisi obligasi yang akan diterbitkan berkisar sama dengan tahun lalu yakni minimal Rp 1 triliun. Hanya saja, mengenai jadwal penerbitannya bank bersandi bursa NISP ini masih melakukan proses kajian antara lain mempertimbangkan kondisi pasar dan suku bunga acuan Bank Indonesia.

Asal tahu saja, sampai tahun ini perseroan memang masih memiliki jatah dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) III sebesar Rp 7 triliun yang bisa dieksekusi hingga Juni 2020 mendatang.

Adapun, di tahun lalu perseroan sudah menerbitkan obligasi berkelanjutan II tahap IV senilai Rp 1,06 triliun dan obligasi berkelanjutan III tahap I senilai Rp 1 triliun.

"Kalau pasar kondusif, kami akan segera menerbitkan. Kami melihat kondisi kenaikan suku bunga, saat ini cukup dinamis," terangnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (9/4).

Ia juga mengemukakan bila suku bunga acuan alias BI 7 days reverse repo rate (BI7DRR) turun dari posisi 6%, ada kemungkinan pihaknya untuk menunda penerbitan obligasi tersebut. Namun, perseroan memandang bank sentral akan cenderung mempertahankan posisi suku bunga acuannya di level 6% hingga akhir tahun ini.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Independen OCBC NISP Hartati menambahkan, rencana penerbitan obligasi berkelanjutan di tahun ini tidak dipakai membayar utang obligasi yang akan jatuh tempo pada tahun ini. Melainkan dipakai sepenuhnya untuk menggenjot pertumbuhan kredit yang dipatok naik 10% sampai 15% tahun ini.

Sementara pelunasan obligasi yang jatuh tempo akan didanai dari kas internal perusahaan. Informasi saja, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat OCBC NISP memiliki utang jatuh tempo sebesar Rp 2,44 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×