kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

OJK belum akan atur industri perencana keuangan


Senin, 24 Februari 2014 / 15:51 WIB
OJK belum akan atur industri perencana keuangan
ILUSTRASI. Produk PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) pada proyek infrastruktur.


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Meski investasi bodong terkait perencana keuangan sudah memakan korban, namun sepertinya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum berencana untuk membuat aturan main bagi perencana keuangan di Indonesia.

Anggota Dewan Komisioner OJK, Kusumaningtuti bilang, saat ini pihaknya masih akan melakukan klarifikasi terlebih dahulu terhadap kasus yang melibatkan perencana keuangan tersebut. Namun sayang, sampai Senin (24/2) kemarin, Kusumaningtuti masih enggan menyebutkan kapan tepatnya financial planner akan dipanggil oleh OJK.

"Kita lihat dululah sampai sejauh mana kasusnya. Sampai saat ini masih belum ada pemanggilan terhadap financial planner oleh OJK," ujarnya. 

Menurutnya kasus tersebut masih harus diklarifikasi terlebih dahulu. Jika memang ada indikasi rekomendasi perencana keuangan terhadap investasi bodong, maka OJK akan melakukan klarifikasi karena tindakan seperti itu seharusnya tidak boleh dilakukan oleh perencana keuangan.

OJK  juga belum ada inisiatif untuk membuat sertifikasi terhadap perencana keuangan. "Kalau penasihat investasi itu jelas ada izinnya dari OJK. Tapi kalau perencana keuangan belum ada regulasinya," kata wanita yang biasa disapa Tutik tersebut.

Sebelumnya, Risza Bambang, Chairman One Shildt Financial Planning mengatakan perlu adanya aturan main karena saat ini bisnis perencana keuangan sudah menjadi bisnis yang besar. Regulasi tersebut menurut Risza, bisa digunakan untuk mengatur seluk-beluk industri perencanaan keuangan dan melindungi konsumen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×