Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Lembaga Keuangan Mikro (LKM) khawatir dengan keberadaan branchless banking bakal mematikan usahanya. Pasalnya konsumen LKM berpotensi beralih menggunakan jasa branchless banking.
Edhie Natalis, Deputi Direktur Pengelolaan Komunikasi Hubungan Kelembagaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui bahwa ada kekhawatiran semacam itu. Namun menurutnya, baik branchless banking maupun LKM memiliki karakteristik nasabah yang berbeda.
Sehingga, masing-masing memiliki cakupan dan porsinya masing-masing. "Justru akan saling mengisi. Branchless banking bisa cover apa yang tidak bisa di cover oleh LKM, dan begitu pula sebaliknya," kata Edhie, Kamis (16/1) kemarin.
Hal serupa juga digambarkan oleh Moch Ihsanudin, Kepala Departemen Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK. Dia menjelaskan, konsumen LKM merupakan tipikal nasabah setia karena telah memiliki ikatan emosional yang erat dengan pihak LKM.
Oleh karena itu, ia memproyeksikan tak akan ada gesekan yang akan timbul antara branchless banking dan LKM.
"Contohnya, nasabah LKM kalau ditawarkan branchless banking ya biasanya tidak mau. Karena mereka bilang dari dulu sudah lama sama LKM," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News