kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.354.000   33.000   1,42%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

OJK Dorong Pemanfaatan Produk Keuangan untuk Perkuat Ekonomi Nasional


Jumat, 24 Oktober 2025 / 22:05 WIB
OJK Dorong Pemanfaatan Produk Keuangan untuk Perkuat Ekonomi Nasional
ILUSTRASI. Bulan Inklusi keuangan dan FinExpo 2025. OJK terus mendorong perluasan akses keuangan bagi masyarakat yang berperan penting dalam mendorong perekonomian dan peningkatan kesejahteraan.


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - SURABAYA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong perluasan akses keuangan bagi masyarakat yang berperan penting dalam mendorong perekonomian dan peningkatan kesejahteraan. 

Tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat yang semakin tinggi akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.

Demikian disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar saat membuka Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 di Surabaya, Jumat. 

“Sektor jasa keuangan memiliki potensi yang mampu melipatgandakan perekonomian, bahkan dapat menjadi beberapa kali lebih besar dari PDRB daerah apabila literasi dan inklusi masyarakat terus meningkat,” kata Mahendra.

Mahendra menambahkan, dengan penguatan literasi dan perluasan inklusi keuangan masyarakat maka utilisasi produk keuangan akan semakin produktif sehingga peran industri jasa keuangan akan semakin besar dalam mendorong pertumbuhan perekonomian di daerah dan nasional.  

Baca Juga: Regulasi OJK akan Batasi Asuransi Jiwa Memasarkan Produk Unitlink

Menurutnya, masyarakat setelah memiliki rekening tabungan harus diarahkan untuk kemudian melakukan pembiayaan (pinjaman) dan juga investasi di pasar modal atau di obligasi serta kemudian memiliki asuransi atau produk-produk keuangan lainnya. 

“Inilah yang akan melipatgandakan perekonomian berkali-kali lebih besar daripada PDRB. Jadi kami harapkan, dengan literasi dan inklusi yang besar menjadi modal dasar kita, sekarang kita bergerak kepada kemanfaatan atau utilisasinya yang lebih tinggi lagi,” kata Mahendra.

Mengusung tema “Inklusi Keuangan untuk Semua, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju” acara tersebut dihadiri juga oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Friderica dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa peningkatan literasi dan inklusi keuangan merupakan langkah strategis dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan menegaskan pentingnya prinsip No One Left Behind dalam kemudahan akses keuangan yang setara.

“Peningkatan literasi dan inklusi keuangan bukan hanya soal angka, melainkan tentang meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara. Kita memegang teguh prinsip “No One Left Behind”. Dalam setiap program literasi dan inklusi keuangan, tidak boleh ada satu pun kelompok masyarakat yang tertinggal, termasuk penyandang disabilitas dan masyarakat di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar),” ujarnya.

Friderica menyampaikan tiga pesan penting yaitu edukasi keuangan yang tepat sasaran, inklusi keuangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, serta sinergi serta kolaborasi yang harus terus diperkuat, terutama bersama pemerintah daerah yang telah menjadi mitra strategis dalam berbagai program OJK.

Dalam kesempatan yang sama, Khofifah menyatakan akan terus meningkatkan inklusi dan literasi keuangan masyarakat melalui berbagai kegiatan untuk semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Inklusi keuangan di Jawa Timur sudah cukup tinggi, tetapi tingkat literasinya masih perlu ditingkatkan melalui diseminasi dan edukasi yang lebih komprehensif. Tujuannya agar layanan keuangan dan pembiayaan semakin mudah dijangkau, aman, dan berdaya guna bagi masyarakat,” katanya.

Khofifah juga mendukung program inklusi keuangan OJK yang mencakup semua kalangan masyarakat melalui prinsip “No One Left Behind”  agar semua masyarakat maju bersama, tumbuh bersama, dan tangguh bersama.

“Semoga puncak Bulan Inklusi Keuangan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat dan meneguhkan seluruh potensi yang ada di Jawa Timur, serta menjadi inspirasi bagi provinsi lain di Indonesia,” katanya.

Financial Expo 2025

Sebagai puncak kegiatan BIK 2025, OJK menggelar Financial Expo (FinExpo) 2025 pada 23–26 Oktober 2025 di Tunjungan Plaza 1, 2, 3, dan 6 Surabaya. FinExpo menjadi wujud kolaborasi antara Kementerian/Lembaga, PUJK, asosiasi, dan UMKM, dalam memberikan edukasi, konsultasi, serta layanan keuangan langsung kepada masyarakat.

FinExpo 2025 resmi dibuka pada Kamis, 23 Oktober 2025 oleh Ketua Panitia FinExpo 2025 Wani Sabu, Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK M. Ismail Riyadi, serta Kepala OJK Provinsi Jawa Timur Yunita Linda Sari, dan dilanjutkan dengan Prosesi Harmoni Finansial yang menandai semangat sinergi keuangan nasional.

Rangkaian Bulan Inklusi Keuangan 2025 diawali dengan Road to BIK pada September–Oktober 2025, yang diikuti oleh Kantor OJK Daerah, regulator, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan PUJK di seluruh Indonesia.
Selama periode BIK 2025, tercatat:

- 5.182 kegiatan literasi dan inklusi keuangan di seluruh Indonesia
- 10.874.634 peserta edukasi keuangan yang berhasil secara signifikan meningkatkan jangkauan peserta sebesar 67,87 persen dibandingkan BIK tahun lalu.
- Akses keuangan baru yang terbuka:

  •     * 3,55 juta rekening perbankan baru;
  •     * 1,47 juta rekening pinjaman perusahaan pembiayaan baru;
  •     * 720 ribu akun fintech baru;
  •     * 951 ribu polis asuransi baru;
  •     * 643 ribu rekening pasar modal baru; dan
  •     * 5,01 juta rekening pergadaian baru;

    
Kegiatan BIK 2025 berhasil menjangkau 180 Desa Tertinggal yang tersebar di 73 Kabupaten/Kota di wilayah 3T. 

Capaian tersebut menunjukkan komitmen kuat seluruh pihak dalam memperluas jangkauan layanan keuangan formal serta memperkuat kepercayaan publik terhadap sektor jasa keuangan.

Baca Juga: Masuknya Manajer Investasi ke Bisnis DPLK Dinilai Membawa Dampak Positif

Selanjutnya: Ditopang AI, CEO Baker Hughes Optimistis Kondisi Ekonomi Global Tetap Tangguh

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (25/10), Provinsi Ini Berpotensi Hujan Sangat Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×